Cintaindonesia.web.id - Tradisi satu ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Mandailing di Sumatera Utara. Namanya adalah Tradisi Marsialapari.
Apakah Tradisi Marsialapari itu?
Tradisi Marsialapari adalah suatu tradisi saling membantu dalam budaya masyarakat Mandailing di Sumatera Utara.
Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat menggarap persawahan, mereka
saling membantu satu sama lain dan menggarap sawah mereka secara
bergantian. Selain untuk memudahkan dalam menggarap sawah, tradisi ini
juga sangat berkaitan dengan nilai-nilai serta filosofi masyarakat
Mandailing. Dimana rasa persatuan dan tolong menolong mereka junjung
tinggi dan mereka curahkan dalam Tradisi Marsialapari ini.
Sejarah Tradisi Marsialapari
Tradisi
Marsialapari ini merupakan salah satu tradisi lama masyarakat
Mandailing yang masih ditarapkan hingga sekarang, khususnya dalam bidang
pertanian. Tradisi Marsialapari ini biasanya dilaksanakan pada saat
proses manyabii(memanen padi) dan marsuaneme(menanam
padi). Pada prosesi tersebut mereka saling membantu secara bergantian,
baik antara saudara, teman, maupun tetangga untuk menggarap sawah
mereka. Tradisi Marsialapari ini kemudian diwariskan secara
turun-temurun dan masih terus dilakukan hingga sekarang.
Fungsi Dan Makna Tradisi Marsialapari
Tradisi
Marsialapari ini difungsikan untuk saling tolong-menolong antar
masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian. Dimana mereka saling
membantu satu sama lain secara bergantian dalam menggarap sawah mereka.
Tradisi Marsialapari ini mencerminkan jiwa sosial masyarakat Mandailing,
dimana rasa persatuan serta saling membantu mereka junjung tinggi dan
menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Pelaksanaan Tradisi Marsialapari
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tradisi Marsialapari ini biasanya dilaksanakan pada saat marsuaneme (menanam padi) dan saat manyabii
(memanen padi). Tradisi ini bisa melibatkan saudara, kerabat, teman,
maupun tetangga mereka. Selain itu Tradisi Marsialapari juga tidak
membedakan umur maupun gender sehingga bisa diikuti baik laki-laki
maupun perempuan, muda maupun tua. Tentunya tradisi ini mereka lakukan
secara suka rela atas kesadaran sosial yang mereka yakini masing-masing.
Walaupun
secara sukarela, bukan berarti mereka yang membantu tidak akan
mendapatkan apa-apa. Dalam Tradisi Marsialapari ini penggarapan sawah
dilakukan secara bergantian. Contohnya apabila penggarapan sawah di
tempat si A sudah selesai, maka si A akan ikut membantu ke tempat si B
yang sudah membantu tadi, dan begitu seterusnya. Sehingga apabila ada 4
keluarga yang berpartisipasi, maka ke 4 keluarga tersebut harus saling
membantu secara bergantian.
Manfaat Tradisi Marsialapari
Dengan
siklus timbal balik dan saling menguntungkan tersebut tentunya akan
lebih meringankan pekerjaan mereka. Karena semua pekerjaan dilakukan
secara bersama-sama sehingga akan terasa lebih mudah dan lebih cepat
selesai. Selain itu juga akan membuat biaya penggarapan sawah tersebut
lebih murah, sehingga mereka tidak perlu membayar pekerja untuk
mengerjakan sawah mereka.
Nilai-Nilai Dalam Tradisi Marsialapari
Dalam
Tradisi Marsialapari ini tentu memiliki nilai-nilai penting yang
terdapat didalamnya, terutama adalah nilai-nilai sosial dan budaya.
Nilai sosial
Dalam
Tradisi Marsialapari ini segala pekerjaan di dalamnya mereka lakukan
secara bersama-sama dan gotong royong. Dari sinilah semangat kebersamaan
dan persatuan mereka akan terus tumbuh dan menciptakan suatu tatanan
masyarakat yang harmonis.
Nilai budaya
Rasa
persatuan dan kebersamaan merupakan salah satu unsur penting dalam
budaya masyarakat Mandailing. Hal tersebut mereka terapkan di setiap
kehidupan mereka, salah satunya dalam Tradisi Marsialapari ini.
Perkembangan Tradisi Marsialapari
Dalam
perkembangannya, Tradisi Marsialapari ini masih terus dijaga dan
dilestarikan hingga sekarang. Bagi masyarakat di sana, selain sebagai
salah satu warisan budaya, nilai-nilai dan manfaat dalam Tradisi
Marsialapari ini tentu dirasa sangat penting bagi kehidupan mereka.
Tidak hanya pada bidang pertanian saja, esensi dalam Tradisi
Marsialapari ini juga bisa diterapkan dalam hal apapun. Kesadaran
seperti itulah tentunya yang sangat diperlukan, sehingga tradisi ini
tetap hidup seiring dengan perkembangan zaman.
Patut Kamu Baca:
- Tari Pasambahan, Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat (Minangkabau)
- Tari Lilin, Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat
- Alat Musik Tradisional Dari Madura
- Lukah Gilo, Kesenian Tradisional Dari Sumatera Barat
- Pakaian Adat Dari Provinsi Papua (Pria dan Wanita)
- Pakaian Adat Dari Provinsi Maluku Utara
- Pakaian Adat Dari Provinsi Papua Barat (Pria dan Wanita)
- Pakaian Adat Dari Provinsi Bali (Pria dan Wanita)
- Pakaian Adat Dari Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Pakaian Adat Dari Provinsi NTB (Sasak dan Bima)
- Pakaian Adat Dari Madura (Pria dan Wanita)
- Pakaian Adat Dari Provinsi Jawa Timur
- Tari Lilin Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat Lengkap
- Tari Pasambahan Tarian Tradisional dari Sumatera Barat
- Bika Ambon Makanan Khas Medan, Sumatera Utara
- Ikan Arsik Makanan Tradisional dari Sumatera Utara
- Tari Moyo Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Maena Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Piso Surit Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Serampang Dua Belas Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Sigale-Gale Kesenian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Tor Tor Sipitu Cawan Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tradisi Kenduri Laut Di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
- Tradisi Marsialapari Di Mandailing, Sumatera Utara