Cintaindonesia.web.id - Tarian tradisional satu ini merupakan salah satu tarian perang yang berasal dari Maluku Utara. Namanya adalah Tari Soya Soya.
Apakah Tari Soya Soya itu?
Tari Soya Soya adalah tarian tradisional sejenis tarian perang yang berasal dari daerah Kayoa, Maluku Utara. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dengan berpakaian prajurit kesultanan pada zaman dahulu dan menggunakan perisaiserta ngana-ngana
sebagai perlengkapan menarinya. Tari Soya Soya ini merupakan salah satu
tarian tradisional yang cukup terkenal di Maluku Utara dan sering
ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, perayaan
adat, pertunjukan seni, festival budaya dan acara budaya lainnya.
Sejarah Tari Soya Soya
Menurut sejarah, Tari Soya Soya ini dulunya digunakan untuk mengobarkan semangat para prajurit saat penyerbuan Kesultanan Ternate ke Benteng Nostra Senora Del Resario (Benteng Kastela) yang dikuasai Portugis. Penyerbuan tersebut dipimpin langsung oleh Sultan Baabullah dalam rangka menyelamatkan ayahnya yaitu Sultan Khairun
yang dibunuh secara kejam oleh tentara Portugis. Pertempuran ini juga
menjadi awal kebangkitan masyarakat dalam mengusir para penjajah
Portugis yang sudah lama menduduki tanah mereka. Untuk mengabadikan
peristiwa heroic tersebut, para seniman Kesultanan kemudian menciptakan
dan mengembangkan sebuah tarian yang disebut dengan Tari Soya Soya ini.
Makna Tari Soya Soya
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, Tari Soya Soya ini awalnya diciptakan untuk
mengabadikan peristiwa dan menggambarkan perjuangan para pahlawan dalam
mengusir para penjajah yang telah lama menduduki tanah mereka. Namun
bagi masyarakat saat ini Tari Soya Soya dapat dimaknai sebagai wujud
apresiasi serta penghormatan mereka kepada para pahlawan yang sudah
berjuang mempertahankan tanah air mereka. Selain itu tarian ini juga
bisa menjadi media untuk memperkenalkan kepada generasi selanjutnya
serta masyarakat luas akan sejarah dan budaya yang mereka miliki.
Pertunjukan Tari Soya Soya
Dalam
pertunjukannya, Tari Soya Soya dibawakan oleh para penari pria. Jumlah
penari dalam Tari Soya Soya biasanya terdiri dari 5 orang atau lebih.
Dan salah satu dari penari tersebut berperan sebagai Kapitan (pemimpin
tari) yang memimpin tarian serta memberikan aba-aba kepada anggota
lainnya. Dengan diiringi musik pengiring, mereka menari dengan
gerakannya yang khas dan memainkan perisai dan ngana-ngana untuk menari.
Gerakan
dalam Tari Soya Soya ini sangat dinamis, lincah dan penuh semangat.
Gerakan tersebut biasanya didominasi oleh gerakan tangan memainkan
perisai dan ngana-ngana serta gerakan kaki yang bervariatif dan
dilakukan dengan cepat. Formasi dalam tarian ini juga sering berubah
ubah, namun dilakukan dengan kompak sehingga terlihat menarik. Karena
tarian ini menceritakan suatu peristiwa, setiap gerakan tersebut tentu
memiliki filosofi tersendiri didalamnya.
Pengiring Tari Soya Soya
Dalam pertunjukan Tari Soya Soya biasanya diiringi oleh alat musik tradisional seperti tifa (gendang), saragai (gong), dan tawa-tawa
(gong kecil). Irama yang dimainkan untuk mengiringi Tari Soya Soya ini
biasanya merupakan irama cepat sehingga menggambarkan genderang perang
yang penuh semangat. Irama tersebut kemudian dipadukan dengan gerakan
tari sehingga terlihat bagus.
Kostum Tari Soya Soya
Kostum
yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Soya Soya biasanya
merupakan kostum khusus. Para penari biasanya menggunakan baju taqoa,
celana panjang, dan kain seperti rok pendek berwarna hitam, merah,
kuning, dan hijau. Pada bagian kepala biasanya menggunakan ikat kepala
berwarna kuning yang sering disebut dengan tuala lipa atau lipa kuraci.
Untuk peralatan menari, penari juga membawa perisai (salawaku) ditangan kiri dan ngana-ngana di tangan kanan. Ngana-ngana
sendiri merupakan peralatan menari yang terbuat dari ruas bambu yang
diberi hiasan daun palem dan ikat berwarna merah, kuning dan hijau. Pada
bagian samping ngana-ngana tersebut biasanya dipasang semacam giring-giringyang berbunyi saat dimainkan.
Perkembangan Tari Soya Soya
Dalam
perkembangannya, Tari Soya Soya masih terus dilestarikan dan
dikembangkan hingga sekarang. Berbagai variasi dan kreasi dalam segi
gerak, kostum dan musik pengiring juga sering ditambahkan agar telihat
menarik. Walaupun begitu namun tidak menghilangkan ciri khas serta makna
yang terdapat didalamnya. Tari Soya Soya masih sering ditampilkan di
berbagai acara seperti penyambutan, hari peringatan, perayaan dan acara
daerah lainnya. Selain itu, tarian ini juga sering ditampilkan di
berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya dan
promosi pariwisata.
Patut Kamu Baca:
- Tradisi Pernikahan Adat Masyarakat Aceh
- Meugang, Tradisi Masyarakat Aceh Dalam Menyambut Hari Besar Islam
- Tari Melinting Tarian Tradisional Dari Lampung
- Tari Andun Tarian Tradisional Dari Bengkulu
- Tari Sekapur Sirih Tarian Tradisional Dari Jambi
- Tari Tandak Tarian Tradisional Dari Riau Dan Kepulauan Riau
- Tifa Alat Musik Tradisional Dari Maluku Dan Papua
- Tari Sajojo Tarian Tradisional Dari Papua
- Tari Yospan Tarian Tradisional Dari Papua
- Tari Selamat Datang Tarian Tradisional Dari Papua
- Tari Wutukala Tarian Tradisional dari Papua Barat
- Tari Magasa Tarian Tradisional Dari Papua Barat
- Tari Perang Tarian Tradisional Dari Papua Barat
- Tari Lenso Tarian Tradisional Dari Maluku
- Tari Katreji Tarian Tradisional Dari Maluku
- Bambu Gila Kesenian Tradisional Dari Maluku
- Tari Saureka Reka Tarian Tradisional Dari Maluku
- Tari Cakalele Tarian Tradisional Dari Maluku Utara
- Musik Bambu Hitada Kesenian Musik Tradisional Dari Maluku Utara
- Tari Soya Soya Tarian Tradisional Dari Maluku Utara