Cintaindonesia.web.id - Tarian satu ini merupakan tarian tradisional Acehyang dilakukan oleh para penari wanita dengan posisi duduk sebagai ciri khasnya. Namanya adalah Tari Rateb Meuseukat.
Apakah Tari Rateb Meuseukat itu?
Tari Rateb Meuseukat adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Aceh.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dengan posisi
duduk dan memainkan gerakan tangan yang cepat sebagai ciri khasnya.
Tarian ini memang sekilas hampir mirip dengan Tari Saman, namun yang membedakan adalah gerakan, syair lagu, pengiring, dan penarinya.
Tari Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di Aceh dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara
adat, perayaan, dan acara budaya.
Sejarah Tari Rateb Meuseukat
Menurut sejarahnya, tari meuseukat pertama kali diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya). Sedangkan syairnya diciptakan oleh Teungku Chik Di Kala, yaitu seorang ulama di Saunagan
yang hidup pada abad ke XIX. Pada mulanya Tari Rateb Meuseukat ini
digunakan sebagai media dakwah yang sering ditampilkan atau dimainkan
setelah para pelajar selesai mengaji pada malam hari.
Tari Rateb Meuseukat ini awalnya banyak berkembang di daerah Meudang Ara Rumoh Baro,
di kabupaten Aceh barat daya. Namun seiring dengan berjalannya waktu,
tarian ini mulai berkembang dan mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Selain itu, tarian ini juga mulai sering ditampilkan di berbagai acara
seperti upacara keagamaan, upacara adat, acara budaya, dan lain-lain.
Fungsi Dan Makna Tari Rateb Meuseukat.
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, Tari Rateb Meuseukat ini dulunya
difungsikan sebagai media dakwah. Namun tarian ini kemudian mulai
berkembang dan juga difungsikan sebagai tarian pertunjukan. Walaupun
begitu, unsur dan nilai-nilai agama juga masih tetap dipertahankan,
bahkan menjadi ciri khas tarian ini. Tari Rateb Meuseukat ini dimaknai
sebagai pujian terhadap Tuhan dan ungkapan rasa syukur atas apa yang
tuhan berikan kepada mereka. Hal ini juga sangat terlihat dari
syair-syair dan gerakan mereka saat menari.
Pertunjukan Tari Rateb Meuseukat
Tari
Rateb Meuseukat biasanya ditampilkan oleh para penari wanita. Untuk
jumlah penari, biasanya terdiri dari 6- 12 orang penari dan 2 orang
beperan sebagai pelantun syair. Dalam pertunjukannya, para penari
menggunakan busana adat dan menari dengan gerakannya yang khas diiringi
oleh musik pengiring dan lantunan syair yang dibawakan oleh pengiring
vocal atau pelantun syair.
Gerakan
dalam Tari Rateb Meuseukat ini biasanya didominasi oleh gerakan tangan
para penari. Selain itu diselingi juga dengan gerakan kepala, dan bahu
saat menoleh kekanan dan kekiri. Gerakan-gerakan tersebut dimainkan
dengan posisi duduk, yang menjadi salah satu ciri khas tarian ini.
Banyak juga yang mengatakan, bahwa tarian ini hampir mirip dengan Tari Saman, namun yang membedakan terutama adalah, para penarinya, bahasa syair, gerakan, dan musik pengiring.
Pengiring Tari Rateb Meuseukat
Dalam pertunjukannya, Tari Rateb Meuseukat biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti Rapa’i dan Geundrang.
Selain itu, tarian ini juga diiringi oleh lantunan syair yang dibawakan
oleh pengiring vocal. Lantunan ini berisi tentang sanjungan serta
pujian-pujian terhadap Tuhan yang dibawakan dengan bahasa asli
masyarakat Aceh.
Kostum Tari Rateb Meuseukat
Kostum
yang digunakan dalam pertunjukan Tari Rateb Meuseukat biasanya adalah
pakaian adat. Para penari biasanya menggunakan pakaian seperti baju
kemeja putri, celana panjang, dan kain sarong yang dikenakan dipinggang.
Pada bagian kepala biasanya ditutup dengan hijab dan dihias dengan ikat
kepala serta bunga-bunga sebagai pemanis. Untuk warna kostum Tari Rateb
Meuseukat ini biasanya berwarna warni, terutama warna cerah seperti
kuning, merah muda, hijau muda dan biru muda.
Perkembangan Tari Rateb Meuseukat
Dalam
perkembangannya, tari meuseukat masih terus dilestarikan dan
dikemabangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi dalam segi
gerak, kostum, dan musik pengiring juga sering ditambahkan di setiap
pertunjukannya. Hal ini tentu dilakukan agar terlihat menarik, namun
tidak menghilangkan ciri khas, keaslian, dan nilai-nilai didalamnya.
Tari
Rateb Meuseukat kini tidak hanya ditampilkan sebagai media dakwah saja,
namun juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti, acara
keagamaan, acara perayaan hari besar, dan acara adat. Selain itu tarian
ini juga sering ditampilkan di berbagai acara seni dan budaya seperti,
pertunjukan seni, festival daerah, dan acara budaya lainnya.
Patut Kamu Baca:
- Tari Pasambahan Tarian Tradisional dari Sumatera Barat
- Bika Ambon Makanan Khas Medan, Sumatera Utara
- Ikan Arsik Makanan Tradisional dari Sumatera Utara
- Tari Moyo Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Maena Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Piso Surit Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Serampang Dua Belas Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Sigale-Gale Kesenian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Tor Tor Sipitu Cawan Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tradisi Kenduri Laut Di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
- Tradisi Marsialapari Di Mandailing, Sumatera Utara
- Sipaha Lima Tradisi Masyarakat Batak Di Sumatera Utara
- Tradisi Lompat Batu Dari Nias, Sumatera Utara
- Tari Tarek Pukat Tarian Tradisional Dari Aceh
- Tari Guel Tarian Tradisional Dari Aceh
- Tari Ranup Lampuan Tarian Tradisional Dari Aceh
- Tari Rateb Meuseukat Tarian Tradisional Dari Aceh