Cintaindonesia.web.id - Tarian satu ini merupakan salah satu tarian penyambutan yang khas dari Pulau Timor bagian barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namanya adalah Tari Cerana.
Apakah Tari Cerana itu?
Tari Cerana adalah tarian selamat datang atau tarian penyambutan yang khas dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini dilakukan oleh beberapa penari wanita yang menari dengan membawa wadah berbentuk kotak berisi sirihdan pinang.
Tari Cerana merupakan salah satu tarian yang sangat terkenal di Pulau
Timor sebelah barat (wilayah Nusa Tenggara Timur) dan Pulau Rote. Tarian
ini sering ditampilkan di berbagai acara penyambutan tamu penting
maupun para rombongan wisatawan yang datang ke sana.
Sejarah Tari Cerana
Tari
Cerana dulunya merupakan tarian yang sering digunakan oleh masyarakat
Kupang sebagai tarian penyambutan bagi para bangsawan, tamu penting
maupun orang dituakan. Tarian ini dilakukan sebagai rasa penghormatan
terhadap tamu yang datang. Selain di daerah Kupang tarian ini juga
sangat populer di beberapa daerah lain di sekitarnya seperti di daerah Rote Ndao, Timor Tengah Utara(TTU), dan Timor Tengah Selatan(TTS).
Fungsi Dan Makna Tari Cerana
Tari
Cerana ini merupakan tarian yang ditampilkan sebagai tarian penyambutan
para tamu penting. Tarian ini biasanya diakhiri dengan menyajikan sirih
dan pinang sebagai simbol penerimaan masyarakat terhadap para tamu
dengan hati yang tulus, bersih dan penuh kasih. Kemudian para tamu yang
datang akan mengunyah sirih dan pinang yang diberikan sebagai simbol
bahwa para tamu juga menyambut baik apa yang diberikan oleh masyarakat
sehingga akan terjalin hubungan baik di antara mereka.
Pertunjukan Tari Cerana
Dalam
pertunjukannya Tari Cerana biasanya dibawakan oleh 6 orang atau lebih
penari wanita dan satu orang penari pria. Dengan diiringi musik
pengiring dan menggunakan busana adat, para penari dengan gerakan lemah
lembut, menggambarkan ketulusan dan rasa kasih yang diberikan kepada
para tamu yang datang.
Dalam
pertunjukannya biasanya diawali dengan penari wanita menari dengan
diiringi alunan musik pengiring. Kemudian penari pria masuk ke arena dan
bergabung bersama dengan penari wanita. gerakan penari pria dan wanita
dalam tarian ini berbeda. Gerakan penari wanita didominasi dengan
gerakan tangan yang gemulai sambil membawa tempat sirih di tangan
satunya. Sedangkan penari pria didominasi dengan gerakan tangan yang
direntangkan.
Di
akhir pertunjukan para penari wanita didampingi penari pria berjalan
sambil menari menghampiri para tamu yang dihormati dan menyajikan sirih
dan pinang kepada mereka. Setelah menyajikan sirih dan pinang, para tamu
kemudian mengunyahnya sebagai tanda terima kasih. Kemudian setelah
semuanya selesai para penari keluar arena sambil menari.
Pengiring Tari Cerana
Dalam
pertunjukan Tari Cerana ini biasanya diiringi dengan iringan musik
tradisional sasando. Irama yang dimainkan biasanya merupakan irama yang
bertempo pelan sehingga selaras dengan gerakan para penari. Alunan suara
musik sasando yang merdu dan khas dipadukan dengan gerakan tari yang
lemah lembut ini seringkali membuat para tamu atau penonton terpesona
dan terlarut dalam pertunjukan Tari Cerana ini.
Kostum Tari Cerana
Kostum
yang digunakan para penari biasanya merupakan pakaian adat. para penari
wanita biasanya menggunakan kain sarung panjang yang membalut tubuh
mereka dari dada sampai mata kaki. Pada bagian rambut penari biasanya diKonde
khas Kupang dan dihiasi dengan ikat kepala berbentuk bulan sabit.
Selain itu Penari juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris seperti
gelang, kalung, serta sabuk yang berbentuk khas. Tidak lupa penari juga
dilengkapi dengan kotak sirih yang digunakan untuk perlengkapan menari.
Sedangkan
untuk penari pria juga menggunakan pakaian adat seperti baju lengan
panjang, sarung, dan kain selampang yang khas. Untuk penutup kepala
biasanya tergantung penari dan setiap daerah berbeda-beda, ada yang
menggunakan ti’i langga maupun kain ikat. Penari pria juga dilengkapi dengan kalung yang khas.
Perkembangan Tari Cerana
Dalam
perkembangannya, Tari Cerana masih terus dilestarikan dan dikembangkan
oleh masyarakat di sana. Tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai
acara penyambutan tamu kenegaraan, bangsawan maupun para tamu penting
lainnya. Tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti
pertunjukan seni daerah maupun festival budaya. Selain digunakan untuk
melestarikan tarian, hal ini juga dilakukan untuk memperkenalkan kepada
generasi muda dan masyarakat akan seni dan budaya yang mereka miliki.
Patut Kamu Baca:
- Tari Pa’Gellu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Selatan
- Tari Dinggu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
- Tari Balumpa Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
- Tari Molulo Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara
- Tari Bulu Londong Tarian Tradisional Dari Sulawesi Barat
- Tari Patuddu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Barat
- Tari Toerang Batu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Barat
- Tari Dero Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tengah
- Tari Pamonte Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tengah
- Tari Pontanu Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tengah
- Tari Saronde Tarian Tradisional Dari Gorontalo
- Tari Dana Dana Tarian Tradisional Dari Gorontalo
- Kolintang Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Tari Katrili Tarian Tradisional dari Sulawesi Utara
- Tari Gunde Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Tari Tumatenden Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Tari Kabasaran Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Tari Mahambak Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Tari Maengket Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Tari Likurai Tarian Tradisional Dari Belu, NTT
- Tari Bidu Tarian Tradisional Dari Belu, NTT
- Tari Cerana Tarian Tradisional Dari Kupang, NTT