Cintaindonesia.web.id - Tari
Bopureh adalah salahsatu tarian tradisional yang berasal dari
Kalimantan Barat. Tarian ini merupakan tari kreasi yang menceritakan
sebuah kisah cinta pemuda Suku Dayak Jangkang dengan seorang gadis
Kanayan yang terhalang oleh adat. Dalam bahasa Jangkang, bopureh ini
mengandung arti silsilah. Tari Bopureh ini coba menggambarkan silsilah
adat memisahkan tali kasih yang telah terikat erat antara dua sejoli.
Sebagai garapan seni kreasi, tari bopureh ini tidak lepas dari unsur-unsur estetika tari tradisional Dayak pada lainnya. Misalnya pada busana. Penari bopureh ini masih mengenakan pakaian adat Suku Dayak Provinsi Kalimantan Barat, namun yang telah dimodifikasi dibeberapa bagiannya. Perlengkapan mahkota burung tingang yang dikenakan oleh pria penari semakin memperkental identitas dari tari bopureh sebagai bagian dari kesenian pertujukan Suku Dayak.
Sebagai garapan seni kreasi, tari bopureh ini tidak lepas dari unsur-unsur estetika tari tradisional Dayak pada lainnya. Misalnya pada busana. Penari bopureh ini masih mengenakan pakaian adat Suku Dayak Provinsi Kalimantan Barat, namun yang telah dimodifikasi dibeberapa bagiannya. Perlengkapan mahkota burung tingang yang dikenakan oleh pria penari semakin memperkental identitas dari tari bopureh sebagai bagian dari kesenian pertujukan Suku Dayak.
Tari
kreasi bopureh dipentaskan oleh 10 (sepuluh) orang penari, 8 (delapan)
orang penari pelengkap dan 2 (dua) orang berperan sebagai sepasang
kekasih yang sedang menjalin cinta. Gerak tari bopureh lebih didominasi
oleh liukan tangan sambil sesekali para penari mengubah formasi.
Pada bagian tengah pementasan, 8 (delapan) para penari yang semuanya seorang perempuan akan membentuk formasi melingkar dengan penari pria sebagai pusat. Kain berwarna-warni yang dibentangkan merupakan simbolisasi dari beragamnya Suku Dayak. Keberagaman ini yang justru menjadi penghalang kisah cinta dari pemuda Jangkang dengan gadis Kanayan.
Pada bagian tengah pementasan, 8 (delapan) para penari yang semuanya seorang perempuan akan membentuk formasi melingkar dengan penari pria sebagai pusat. Kain berwarna-warni yang dibentangkan merupakan simbolisasi dari beragamnya Suku Dayak. Keberagaman ini yang justru menjadi penghalang kisah cinta dari pemuda Jangkang dengan gadis Kanayan.
Patut Kamu Baca:
- Tari Gawi Tarian Tradisional Dari Ende, Flores, NTT
- Tari Hedung Tarian Tradisional Dari Flores Timur, NTT
- Tari Rangkuk Alu Tarian Tradisional Dari Manggarai, Flores, NTT
- Tari Ja’i Tarian Tradisional Dari Flores, NTT
- Tari Caci Kesenian Tradisional Dari Manggarai, Flores, NTT
- Tari Nguri Tarian Tradisonal Dari Sumbawa, NTB
- Tari Buja Kadanda Tarian Tradisional Dari Bima, NTB
- Tari Wura Bongi Monca Tarian Tradisional Dari Bima, NTB
- Tari Lenggo Tarian Tradisional Dari Bima, NTB
- Peresean Kesenian Tradisional Dari Lombok, NTB
- Tari Rudat Tarian Tradisional Dari Lombok, NTB
- Tari Gandrung Lombok Tarian Tradisional Dari Lombok, NTB
- Gendang Beleq Kesenian Tradisional Dari Lombok, NTB
- Rindik Alat Musik Tradisional Dari Bali
- Gamelan Bali Kesenian Musik Tradisional Dari Bali
- Tari Sanghyang Tarian Tradisional Dari Bali
- Gordang, Alat Musik Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Durga Mahisasura Mardini, Tarian Tradisional Dari Bali
- Mega Mendung, Batik Dari Cirebon Jawa Barat
- Sendratari Calon Arang, Kesenian Tradisional Dari Bali
- Tari Bopureh, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Barat