Cintaindonesia.web.id - Tradisi satu ini merupakan upacara atau ritual suci yang dilakukan setahun sekali oleh masyarakat Batak Permalim di Sumatera Utara. namanya adalah Tradisi Sipaha Lima.
Apakah Tradisi Sipaha Lima itu?
Sipaha Lima adalah salah satu ritual atau upacara suci dalam tradisi masyarakat suku Batak di Sumatera Utara, khususnya bagi mereka yang menganut kepercayaan Malim(Permalim).
Tradisi Sipaha Lima ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas apa
yang mereka dapatkan kepada sang pencipta. Tradisi ini biasanya
dilaksanakan setahun sekali sesuai dengan kalender masyarakat Batak.
Sejarah Tradisi Sipaha Lima
Menurut
beberapa sumber sejarah yang ada, tradisi ini sudah dilakukan para
penganut Permalim sejak ribuan tahun yang lalu. Kepercayaan Permalim
sendiri merupakan kepercayaan asli masyarakat Batak pada zaman dahulu.
Menurut sejarahnya Tradisi Sipaha Lima ini awalnya diperkenalkan oleh Raja Sisingamangaraja XII. Selain sebagai salah satu pahlawan dan pemimpin masyarakat Batak, beliau juga merupakan penganut kepercayaan Malim.
Karena pada saat itu penganut Permalim masih menyebar diberbagai tempat, Kemudian Raja Sisingamangaraja XII memberikan titah kepada Raja Mulia Naiposposuntuk
melembagakan ajaran dan kepercayaan tersebut agar para penganutnya
dapat berkumpul bersama dan memiliki identitas yang jelas, salah satunya
dengan Sipaha Lima ini.
Fungsi Dan Makna Tradisi Sipaha Lima
Tradisi
Sipaha Lima ini dilakukan masyarakat Batak, khususnya para penganut
keparcayaan Permalim sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta
atas apa yang mereka dapatkan. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan
untuk menghormati para leluhur. Bagi mereka, Tradisi Sipaha Lima ini
dimaknai sebagai upacara sakral dan penuh kebersamaan. Hal tersebut juga
sangat terlihat dari berbagai prosesi yang dilakukan dalam acara
tersebut.
Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, tradisi ini biasanya dilakukan setahun
sekali pada bulan ke lima, sesuai dengan kalender Batak. Sedangkan
tempat pelaksanaan Tradisi Sipaha Lima ini biasanya digelar di Bale Pasogit Desa Huta tinggi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, yang menjadi tempat pusat penganut kepercayaan Permalim. Bagi penganut Permalim, Bale Pasogit (balai asal-usul) sendiri merupakan Huta Nabadia (tanah suci).
Pelaksanaan Tradisi Sipaha Lima
Pelaksanaan Tradisi Sipaha Lima ini biasanya dilangsungkan dalam beberapa tahap utama, di antaranya, persahadatan (ikrar dan doa), pemberian persembahan (pameleon), dan panantion
(pemberian nasehat-nasehat). Tahapan-tahapan tersebut biasanya
dilaksanakan lebih dari satu hari, bahkan juga bisa sampai 2-3 hari.
Sebelum
mengikuti upacara tersebut, mereka diwajibkan melakukan beberapa
persiapan. Karena tradisi ini bersifat sakral dan suci, sehingga ada
beberapa persiapan yang harus dilakukan, sesuai dengan ajaran dan
ketentuan yang berlaku. Selain itu untuk mengikuti acara ini, mereka
juga diwajibkan untuk berpakaian adat, lengkap dengan ulos khas Batak.
Gambar 1 : Upacara Sipaha Lima |
Dalam
pelaksanaan tersebut, pertama dibuka dengan prosesi persahadatan. Dalam
prosesi tersebut biasanya dilakukan dengan memanjatkan doa-doa dan
ikrar kepada sang pencipta agar diberikan kelancaran saat berjalannya
acara. Selain itu mereka juga tidak lupa memanjatkan doa-doa kepada
leluhur, serta para pemimpin mereka terdahulu. Dalam prosesi tersebut
biasanya dipimpin oleh pemimpin agama yang disebut dengan Ihutan.
Setelah itu, biasanya akan dilanjutkan dengan tari tor-tor yang menjadi
ciri khas Batak dan diiringi oleh music tradisional hingga selesai.
Ke esokan harinya acara berlanjut dengan prosesi penyembelihan kerbau (horbo sakti)
dan pemberian persembahan. Persembahan yang diberikan biasanya terdiri
dari beberapa masakan khas Batak, termasuk kerbau yang sudah disembelih
dan dimasak tersebut. Namun sebelum digunakan, persembahan tersebut
tentunya harus disucikan terlebih dahulu. Setelah semua persembahan
siap, kemudian diletakan di tempat khusus dan dilakukan doa-doa dengan
dipimpin oleh Ihutan.
Gambar 2 : Penyembelihan Kerbau Dalam Tradisi Sipaha Lima |
Pada prosesi terakhir, ditutup dengan panation atau pemberian ceramah oleh Ihutan.
Isi ceramah tersebut biasanya tentang nasehat-nasehat dan ajaran agama
agar mereka senantiasa berbuat baik. Setelah ceramah selesai kemudian
dilanjutkan makan bersama, sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing.
Nilai-nilai Dalam Tradisi Sipaha Lima
Bagi
masyarakat Batak, khususnya penganut Permalim, Tradisi Sipaha Lima ini
sangat kaya akan nilai-nilai didalamnya. Terutama nilai religi,nilai
budaya, nilai kehidupan, serta nilai kebersamaan.
Nilai religi
Dilihat
dari fungsinya, Tradisi Sipaha Lima ini dilakukan sebagai media untuk
berkomunikasi kepada sang pencipta, sehingga mereka lakukan dengan penuh
ketulusan dan rasa hikmat dalam diri mereka.
Nilai budaya
Selain
sebagai media untuk berkomunikasi kepada sang pencipta, Tradisi Sipaha
Lima ini juga sangat kental akan nilai-nilai budaya. Hal itu sangat
terlihat dari busana, rangkaian prosesi, serta berbagai filosofi yang
terkandung di dalamnya, yang sangat identik dengan budaya masyarakat
Batak.
Nilai kehidupan
Tradisi
ini juga sangat sarat akan nilai kehidupan, dimana sebagai manusia kita
harus selalu ingat kepada sang pencipta dan bersyukur atas apa yang
Tuhan berikan. Hal tersebut kemudian mereka ungkapkan dalam Tradisi
Sipaha Lima ini.
Nilai kebersamaan
Nilai
kebersamaan dan persaudaraan adalah salah satu unsur penting dalam
budaya Batak. Hal tersebut juga sangat terlihat dalam tradisi ini,
dimana mereka berkumpul, baik mereka yang datang dari jauh, maupun
dekat. Mereka bersama-sama merayakan tradisi ini dengan penuh hikmat dan
suka cita.
Perkembangan Tradisi Sipaha Lima
Dalam
perkembangannya, Tradisi Sipaha Lima masih terus dilaksanakan setiap
setiap tahunnya oleh masyarakat suku Batak, khususnya para penganut
kepercayaan Permalim. Sebagai salah satu bagian dari tradisi dan budaya,
tradisi ini tentu masih terus mereka pertahankan hingga sekarang.
Patut Kamu Baca:
- Tari Pasambahan Tarian Tradisional dari Sumatera Barat
- Bika Ambon Makanan Khas Medan, Sumatera Utara
- Ikan Arsik Makanan Tradisional dari Sumatera Utara
- Tari Moyo Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Maena Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Piso Surit Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Serampang Dua Belas Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Sigale-Gale Kesenian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Tor Tor Sipitu Cawan Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tradisi Kenduri Laut Di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara
- Tradisi Marsialapari Di Mandailing, Sumatera Utara
- Sipaha Lima Tradisi Masyarakat Batak Di Sumatera Utara