Cintaindonesia.web.id - Provinsi
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang letaknya
berada di paling timur. Secara geografis, Jawa Timur ini juga mencakup
pulau Madura yang sebenarnya secara antropologis mempunyai kebudayaan
yang sedikit berbeda dengan kebudayaan Jawa Timuran. Dilihat dari
riwayatnya, Provinsi Jawa Timur dikenal mempunyai kebudayaan yang sudah
maju sejak masa lampau. Hal tersebut ditandai dengan penemuan berbagai
prasasti dan juga candi peninggalan dari kerajaan-kerajaan terdahulu,
seperti kerajaan Kahuripan, Medang Kamulan, Majapahit, Kanjuruhan,
Singasari, Janggala, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada beberapa peninggalan kebudayaan kebendaan seperti rumah adat, senjata, pakaian adat, alat musik tradisional, beragam jenis tari-tarian dan kesenian tradisional lainnya juga membuktikan bahwa kebudayaan Provinsi Jawa Timur mempunyai eksistensinya sendiri sejak dahulu. Nah pada artikel ini kami akan membahas salah satu aspek penting di dalam kebudayaan Provinsi Jawa Timur, yaitu tentang tarian tradisionalnya. Berikut ini 26 tarian tradisional yang berasal dari Jawa Timur.
Tari Ambarang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Tulungagung Jawa Timur. Tarian ini merupakan garapan kreasi yang menceritakan tentang para pengamen jaranan di Tulungagung. Seni tradisi jaranan ini sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, diantara adalah jaranan serentewe, jaranan campursari, jaranan pegon, dan juga jaranan Jawa. Dalam tari Ambarang ini, seni jaranan yang diambil sebagai landasannya adalah jaranan serentewe. Jaranan jenis tersebut memiliki ciri khas pada gerakannya yang lebih agresif.
Tarian ini terinspirasi dari pendiri Kota Pacitan yang didalam perjuangannya suka minum sari buah pace atau mengkudu yang banyak tumbuh di kawasan Pacitan. Menurut beberapa sumber, Tari Batik Pace ini diciptakan oleh Anang, yaitu pendiri Sanggar Blarak Pacitan. Tarian ini mengakomodasi sejarah dari buah pace dan kebutuhan memperkenalkan karya khas yang berupa batik Pace. Menurut Anang tarian Batik Pace ini merupakan tari kontemporer, dengan mengadopsi gerakan tari yang indah.
Tari Bedoyo Wulandaru adalah tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tarian ini merupakan perwujudan rasa bahagia dari masyarakat pada saat menyambut kedatangan tamu besar yang datang kesana. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, pada zaman dahulu Tari Bedoyo Wulandaru digunakan oleh masyarakat Blambangan dalam menyambut kedatangan rombongan dari Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada yang berkunjung ke wilayah mereka. Tari Bedoyo Wulandaru ini merupakan ungkapan rasa gembira dari masyarakat Blambangan dalam menyambut tamu agung tesebut dan kemudian diberi nama Tari Bedoyo Wulandaru.
Tari Beskalan adalah tarian tradisional yang berasal dari Malang, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini biasanya dipertunjukan saat penyambutan tamu besar yang sedang datang ke sana. Selain menjadi tarian selamat datang, tarian ini juga sering dipertunjukan pada saat pementasan Ludruk sebagai tarian pembuka setelah Tari Remo. Tari Beskalan ini merupakan tarian tradisional yang terkenal di Malang.
Tari Boran adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Tarian ini menggambarkan kehidupan dari para penjual nasi boran yang menjajakan dagangannya serta berinteraksi dengan pembeli. Tari Boran ini selain kaya akan nilai seni dan budaya, tetapi juga banyak terdapat nilai filosofis didalamnya. Konon katanya, tarian ini terinspirasi dari para penjual nasi boran, yakni makanan tradisional khas dari Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
Tari Caping Ngancak adalah salah satu tarian tradisional dari kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini menggambarkan tentang aktivitas dari para petani di sawah. Dalam tarian ini para penari menari layaknya seorang petani yang menggunakan caping atau topi yang terbuat dari anyaman bambu sebagai atribut dalam menarinya. Tari Caping Ngancak merupakan tarian kreasi baru yang dikemas secara apik dengan gaya tradisional.
Tari Gandrung Marsan merupakan tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Menurut sejarahnya, tarian ini berasal dari kesenian yang berkembang pada tahun 1890. Ketika itu, terdapat sebuah kesenian yang dibawakan oleh sekelompok pria berusia 7-14 tahun. Kesenian ini diiringi alat musik gendang dan juga rebana. Mereka mengadakan pertunjukan dari satu kampung ke kampung lainnya.
Salah seorang penari yang terus melakoni kesenian tersebut sampai usianya mencapai 40 tahun yaitu Marsan. Sosok Marsan begitu dikagumi. Sebagai penari, beliau dikenal sangat piawai memerankan sebagai perempuan. Tak hanya itu. Kekaguman masyarakat pada Marsan juga karena pesan moral yang disampaikan di dalam setiap tari yang dibawakan. Saat itu, sering kali persaingan diantara para penari. Sampai tidak jarang terjadi perkelahian didalam pertunjukan.
Melalui tarian yang dibawakannya, Marsan mencoba menyampaikan pesan damai kepada masyarakat. Sementara, kata gandrung diambil dikarenakan kesenian yang dibawakankan keliling dari kampung ke kampung ini sangat digandrungi oleh masyarakat. Pada perkembangannya, kesenian gandrung ini bukan sekadar sebuah hiburan. Didalam setiap pertunjukannya, diselipkan pesan propaganda guna melawan penjajah. Hasil yang didapat dari pertunjukan juga digunakan untuk membantu para pejuang.
Tari Gandrung merupakan seni pertunjukan tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Tarian gandrung ini muncul sebagai perwujudan dari rasa syukur masyarakat disetiap habis panen. Tari Gandrung masih satu genre dengan Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat, Tayub yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger yang berasal dari wilayah Banyumas dan juga Joged Bumbung yang berasal dari dari Bali.
Tari Gembu merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini merupakan tarian tradisional yang menggambarkan sebuah peristiwa dalam pertempuran keprajuritan. Menurut sejarahnya, dahulu Tari Gembu ini lebih dikenal dengan nama Tari keris. Dalam pertunjukannya, para penari akan memakai properti berupa tombak dan tameng atau perisai berukuran kecil.
Tari Giri Gora Dahuru Daha merupakan salah satu sendratari dari Provinsi Jawa Timur yang menceritakan kembali kisah dari Calon Arang. Dalam sendratari ini, Calon Arang digambarkan sebagai seorang perempuan jahat tukang teluh yang sakit hati dikarenakan anaknya tidak ada yang mau meminang.
Garapan sendratari Giri Gora Dahuru Daha ini membutuhkan banyak para penari untuk memainkan berbagai peran, seperti masyarakat Raja Airlangga, Ratna Manggali, Mpu Baradah, Daha, dan Calon Arang sendiri. Dilihat dari segi kostum yang dikenakan, secara umum para penari memakai kostum tradisional khas Provinsi Jawa Timur dengan cirinya yang berwarna terang. Sendratari ini dimainkan didalam 3 (tiga) babak, yaitu keadaan awal masyarakat Daha, datangnya teluh, dan juga penyelesaian oleh Mpu Baradah.
Tari Glipang adalah tarian tradisional dari Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Tari Glipang merupakan tarian perpaduan budaya Islam dan budaya Jawa yang dikemas menjadi sebuah tarian. Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Glipang ini pertama kali diciptakan oleh seorang pemuda pendatang dari Madura yang tinggal di desa Pendil, di Kabupaten Probolinggo yang bernama Seno Truno.
Seno Truno awalnya merupakan seorang mandor dari penebang tebu di Pabrik Gula milik kolonial Belanda di Probolinggo. Dikarenakan sikap kolonial Belanda yang sewenang-wenang membuat Seno Truno kemudian memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Lalu dia menciptakan sebuah tarian sebagai wujud dari perlawanan kepada para penjajah Belanda.
Tari Jaranan adalah tarian tradisional yang dimainkan oleh para penari dengan cara menaiki kuda tiruan yang tebuat dari anyaman bambu. Selain kaya nilai seni dan budaya, tarian ini juga sangat kental akan kesan nuansa magis dan nilai spiritual. Tari Jaranan ini merupakan kesenian tradisional yang sangat terkenal di Provinsi Jawa Timur. Di beberapa daerah di provinsi Jawa Timur kesenian jaranan ini masih tetap hidup dan dilestarikan. Salah satunya adalah di Kabupaten Kediri yang menjadikan tarian ini sebagai tarian tradisional khas di sana.
Tarian ini merupakan tarian yang gerakannya menirukan tingkah laku dari kethek (kera). Dalam pertunjukannya, Tari Kethek Ogleng ini dipentaskan oleh 4 (empat) orang penari, yaitu 3 (tiga) orang penari perempuan dan seorang penari laki-laki yang berperan sebagai manusia kera. Tarian ini diawali dengan masuknya ketiga para penari wanita kedalam panggung. Kemudian 2 (dua) dari ke-3 (ketiga) para penari perempuan tadi memerankan sebagai dayang-dayang dan seorang penari perempuan satunya memerankan sebagai putri Dewi Sekartaji, yaitu putri Kerjaan Jenggala, Sidoarjo. Sedangkan pada penari laki-laki berperan sebagai Raden Panji Asmorobangun yang berasal dari kerajaan Dhaha Kediri.
Tari Lahbako adalah tarian tradisional yang berasal dari Jember, Provinsi Jawa Timur, Tarian ini menggambarkan kehidupan dari para petani tembakau di Jember. Tarian ini dipentaskan oleh beberapa para penari perempuan dengan gerakan yang menggambarkan aktivitas dari para petani di ladang atau kebun tembakau. Tari Lahbako ini merupakan kesenian tradisional yang terkenal di Jawa Timur dan menjadi salah satu ikon kota Jember.
Tari Lenggang adalah tarian selamat datang yang khas dari Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini dimainkan oleh penari wanita yang menari dengan gerakan yang indah dan juga anggun. Tari Lenggang Surabaya ini merupakan adaptasi dari pengembangan kesenian sebelumnya yaitu Tari Tanda’an atau Ledek Tayub dan juga Sandur Madura.
Menurut sejarahnya,tarian ini diciptakan oleh Dimas Pramuka Admaji ditahun 1995. Pada saat itu dia diminta menciptakan sebuah tarian penyambutan untuk memeriahkan hari jadi Kota Surabaya. Permintaan tersebut kemudian disambut baik oleh Dimas Pramuka Admaji yang memasukan berbagai unsur budaya dan juga seni yang di Kota Surabaya pada tarian kreasinya.
Tari Muang Sangkal adalah tarian tradisional yang berasal dari Madura. Tarian ini dilakukan untuk ritual tolak bala atau menjauhkan dari mara bahaya oleh masyarakat Madura. Tari Muang Sangkal diciptakan oleh seorang seniman yang berasal dari Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur yang bernama taufikurrachman. Tarian ini diciptakan sebagai bentuk rasa kepedulian para seniman kepada kekayaan yang dimiliki oleh Madura yang sarat akan karya dan juga keunikan didalamnya. Selain itu juga mengangkat kembali sejarah dari kehidupan Keraton Sumenep pada zaman dahulu.
Tari Petik Pari adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Pacitan, Provinsi Jawa Barat. Tarian ini merupakan tarian untuk merayakan hasil panen padi. Tari Petik Pari ini merupakan tarian kontemporer yang dikembangkan oleh seorang guru yang bernama Anang dari sanggar Blarak Pacitan.
Tari Remo merupakan sebuah tarian selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan karakter dinamis Jawa Timur. Daerah-daerah yang menggunakan tari remo ini diantaranya Surabaya, Jombang, Malang, dan juga Situbondo. Tarian ini dikemas sebagai gambaran keberanian dari seorang pangeran yang sedang berjuang didalam medan pertempuran. Makanya sisi kemaskulinan para penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian remo ini. Tarian yang dipromosikan pada sekitar tahun 1900 ini, pernah dimanfaatkan oleh para nasionalis Indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.
Reog Gendang sendiri merupakan sebuah tarian tradisional asli karya dari masyarakat Tulung Agung. Sejarah Reog Gendang ini berkaitan dengan sejarah dari Dewi Kilisuci. Dikisahkan pada zaman dahulu, seorang Bugis ingin meminang putri Airlangga yang bernama Dewi Kilisuci. Ketika pria dari Bugis itu ingin meminang, Dewi Kilisuci pun meminta pria Bugis tersebut untuk membuat sebuah Sanipan sebagai syarat dalam meminang dirinya. Pria Bugis tersebut kemudian meminta kepada masyarakat Tulung Agung untuk membuat Sanipan atau sebuah seserahan untuk Dewi Kilisuci. Maka terciptalah tari Reog Gendang sebagai Sanipan pria Bugis tersebut untuk meminang Dewi Kilisuci.
Kesenian Reog ponorogo merupakan salah satu kesenian tari dari Jawa Timur yang sampai saat ini masih terus di lestarikan. Budaya dan seni ini sering sekali dikaitkan dengan hal-hal mistis, oleh karena itu tak jarang sering dihubungkan dengan kekuatan spiritual bahkan dunia hitam. Lepas dari hal tersebut, Reog Ponorogo sering dipentaskan saat acara seperti khitanan, pernikahan, hari-hari besar nasional, dan juga festival tahunan yang seing diadakan oleh pemerintah setempat.
Seblang adalah salah satu tradisi dari masyarakat Osing di Banyuwangi Jawa Timur. Tradisi ini merupakan tradisi sebagai keperluan bersih desa serta tolak bala supaya desa tetap aman dan tentram. Tradisi seblang hanya bisa dijumpai di 2 desa dalam lingkungan kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, yaitu desa Bakungan dan Olehsari. Seblang pada dasarnya adalah tarian khas suku Osing di Kabupaten Banyuwangi. Ada kemiripan diantara Tari Seblang ini dengan ritual Sanghyang di Provinsi Bali dan ritual tari Sintren di Cirebon.
Tari Singo Ulung adalah kesenian tradisional dimana para penarinya akan menggunakan kostum menyerupai singa dan menari layaknya seperti singa. Kesenian yang satu ini sekilas hampir mirip dengan kesenian barongsai, tetapi yang membedakan ialah kostum yang digunakan lebih sederhana dan juga tema yang dibawakan berbeda. Tari Singo Ulung ini merupakan kesenian tradisional yang sangat terkenal dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
Tari Sparkling Surabaya adalah tarian kreasi baru yang menggambarkan jati diri dari masyarakat kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini merupakan perpaduan antara tarian modern dan tradisional yang digarap dengan sangat baik tanpa meninggalkan nilai seni dan budaya yang terdapat pada Kota Surabaya. Walaupun tarian ini merupakan tarian kreasi baru, namun Tari Sparkling Surabaya ini telah sangat dikenal oleh masyarakat Kota Surabaya dan menjadi salah satu tarian selamat datang bagi wisatawan atau tamu besar yang sedang datang kesana.
Tari Thengul adalah tarian tradisional yang terinspirasi dari Wayang thengul yang berasal dari Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Dalam tarian ini biasanya dipentaskan para penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi dan juga kostum yang menyerupai dari Wayang thengul. Tari Thengul ini selain diciptakan untuk seni, juga sebagai wujud apresiasi serta upaya dalam mengangkat kembali kesenian Wayang thengul yang saat ini hampir tenggelam.
Tari Topeng Malangan adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Tarian ini merupakan pertunjukan kesenian tari dimana semua pemerannya akan menggunakan topeng. Tari Topeng Malangan ini sekilas hampir sama dengan Wayang wong, tetapi yang membedakan adalah pemerannya yang menggunakan topeng dan cerita yang dibawakan biasanya adalah cerita panji.
Tari Topeng Malangan ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang didalam satu kelompok seni atau sanggar tari dengan memakai topeng dan kostum sesuai tokoh dengan cerita yang dibawakan. Cerita yang angkat pada pertunjukan Tari Topeng Malangan ini biasanya adalah cerita panji dengan tokoh-tokoh seperti Galuh Candrakirana, Raden Panji Inu Kertapati (Panji Asmarabangun), Dewi Ragil Kuning, Raden Gunungsari dan lain-lain.
Tari Jaranan Buto merupakan tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Blitar. Dalam pertunjukannya, Jaranan Buto akan memakai properti berupa kuda buatan seperti halnya pada kesenian tradisional Jaran Kepang, Kuda Lumping, atau Tari Jathilan, akan tetapi yang menjadikan Tari Jaran Buto ini berbeda dengan kesenian lainya adalah properti kuda yang dipakai tidak menyerupai bentuk kuda secara nyata, namun kuda dipakai berwajah raksasa atau Buto begitu juga dengan para pemainnya yang juga memakai tata rias muka seperti seorang raksasa yang lengkap dengan muka merah, bertaring tajam, bermata besar, berambut panjang dan gimbal.
Selain itu, ada beberapa peninggalan kebudayaan kebendaan seperti rumah adat, senjata, pakaian adat, alat musik tradisional, beragam jenis tari-tarian dan kesenian tradisional lainnya juga membuktikan bahwa kebudayaan Provinsi Jawa Timur mempunyai eksistensinya sendiri sejak dahulu. Nah pada artikel ini kami akan membahas salah satu aspek penting di dalam kebudayaan Provinsi Jawa Timur, yaitu tentang tarian tradisionalnya. Berikut ini 26 tarian tradisional yang berasal dari Jawa Timur.
1. Tari Ambarang
Tari Ambarang
Tari Ambarang adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Tulungagung Jawa Timur. Tarian ini merupakan garapan kreasi yang menceritakan tentang para pengamen jaranan di Tulungagung. Seni tradisi jaranan ini sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, diantara adalah jaranan serentewe, jaranan campursari, jaranan pegon, dan juga jaranan Jawa. Dalam tari Ambarang ini, seni jaranan yang diambil sebagai landasannya adalah jaranan serentewe. Jaranan jenis tersebut memiliki ciri khas pada gerakannya yang lebih agresif.
2. Tari Batik Pace
Tari Batik Pace
Tarian ini terinspirasi dari pendiri Kota Pacitan yang didalam perjuangannya suka minum sari buah pace atau mengkudu yang banyak tumbuh di kawasan Pacitan. Menurut beberapa sumber, Tari Batik Pace ini diciptakan oleh Anang, yaitu pendiri Sanggar Blarak Pacitan. Tarian ini mengakomodasi sejarah dari buah pace dan kebutuhan memperkenalkan karya khas yang berupa batik Pace. Menurut Anang tarian Batik Pace ini merupakan tari kontemporer, dengan mengadopsi gerakan tari yang indah.
3. Tari Bedoyo Wulandaru
Tari Bedoyo Wulandaru
Tari Bedoyo Wulandaru adalah tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tarian ini merupakan perwujudan rasa bahagia dari masyarakat pada saat menyambut kedatangan tamu besar yang datang kesana. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, pada zaman dahulu Tari Bedoyo Wulandaru digunakan oleh masyarakat Blambangan dalam menyambut kedatangan rombongan dari Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajahmada yang berkunjung ke wilayah mereka. Tari Bedoyo Wulandaru ini merupakan ungkapan rasa gembira dari masyarakat Blambangan dalam menyambut tamu agung tesebut dan kemudian diberi nama Tari Bedoyo Wulandaru.
4. Tari Beskalan
Tari Beskalan
Tari Beskalan adalah tarian tradisional yang berasal dari Malang, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini biasanya dipertunjukan saat penyambutan tamu besar yang sedang datang ke sana. Selain menjadi tarian selamat datang, tarian ini juga sering dipertunjukan pada saat pementasan Ludruk sebagai tarian pembuka setelah Tari Remo. Tari Beskalan ini merupakan tarian tradisional yang terkenal di Malang.
5. Tari Boran
Tari Boran
Tari Boran adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Tarian ini menggambarkan kehidupan dari para penjual nasi boran yang menjajakan dagangannya serta berinteraksi dengan pembeli. Tari Boran ini selain kaya akan nilai seni dan budaya, tetapi juga banyak terdapat nilai filosofis didalamnya. Konon katanya, tarian ini terinspirasi dari para penjual nasi boran, yakni makanan tradisional khas dari Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
6. Tari Caping Ngancak
Tari Caping Ngancak
Tari Caping Ngancak adalah salah satu tarian tradisional dari kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini menggambarkan tentang aktivitas dari para petani di sawah. Dalam tarian ini para penari menari layaknya seorang petani yang menggunakan caping atau topi yang terbuat dari anyaman bambu sebagai atribut dalam menarinya. Tari Caping Ngancak merupakan tarian kreasi baru yang dikemas secara apik dengan gaya tradisional.
7. Tari Gandrung Marsan
Tari Gandrung Marsan
Tari Gandrung Marsan merupakan tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Menurut sejarahnya, tarian ini berasal dari kesenian yang berkembang pada tahun 1890. Ketika itu, terdapat sebuah kesenian yang dibawakan oleh sekelompok pria berusia 7-14 tahun. Kesenian ini diiringi alat musik gendang dan juga rebana. Mereka mengadakan pertunjukan dari satu kampung ke kampung lainnya.
Salah seorang penari yang terus melakoni kesenian tersebut sampai usianya mencapai 40 tahun yaitu Marsan. Sosok Marsan begitu dikagumi. Sebagai penari, beliau dikenal sangat piawai memerankan sebagai perempuan. Tak hanya itu. Kekaguman masyarakat pada Marsan juga karena pesan moral yang disampaikan di dalam setiap tari yang dibawakan. Saat itu, sering kali persaingan diantara para penari. Sampai tidak jarang terjadi perkelahian didalam pertunjukan.
Melalui tarian yang dibawakannya, Marsan mencoba menyampaikan pesan damai kepada masyarakat. Sementara, kata gandrung diambil dikarenakan kesenian yang dibawakankan keliling dari kampung ke kampung ini sangat digandrungi oleh masyarakat. Pada perkembangannya, kesenian gandrung ini bukan sekadar sebuah hiburan. Didalam setiap pertunjukannya, diselipkan pesan propaganda guna melawan penjajah. Hasil yang didapat dari pertunjukan juga digunakan untuk membantu para pejuang.
8. Tari Gandrung
Tari Gandrung
Tari Gandrung merupakan seni pertunjukan tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Tarian gandrung ini muncul sebagai perwujudan dari rasa syukur masyarakat disetiap habis panen. Tari Gandrung masih satu genre dengan Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat, Tayub yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger yang berasal dari wilayah Banyumas dan juga Joged Bumbung yang berasal dari dari Bali.
9. Tari Gembu
Tari Gembu
Tari Gembu merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini merupakan tarian tradisional yang menggambarkan sebuah peristiwa dalam pertempuran keprajuritan. Menurut sejarahnya, dahulu Tari Gembu ini lebih dikenal dengan nama Tari keris. Dalam pertunjukannya, para penari akan memakai properti berupa tombak dan tameng atau perisai berukuran kecil.
10. Tari Giri Gora Dahuru Daha
Tari Giri Gora Dahuru Daha
Tari Giri Gora Dahuru Daha merupakan salah satu sendratari dari Provinsi Jawa Timur yang menceritakan kembali kisah dari Calon Arang. Dalam sendratari ini, Calon Arang digambarkan sebagai seorang perempuan jahat tukang teluh yang sakit hati dikarenakan anaknya tidak ada yang mau meminang.
Garapan sendratari Giri Gora Dahuru Daha ini membutuhkan banyak para penari untuk memainkan berbagai peran, seperti masyarakat Raja Airlangga, Ratna Manggali, Mpu Baradah, Daha, dan Calon Arang sendiri. Dilihat dari segi kostum yang dikenakan, secara umum para penari memakai kostum tradisional khas Provinsi Jawa Timur dengan cirinya yang berwarna terang. Sendratari ini dimainkan didalam 3 (tiga) babak, yaitu keadaan awal masyarakat Daha, datangnya teluh, dan juga penyelesaian oleh Mpu Baradah.
11. Tari Glipang
Tari Glipang
Tari Glipang adalah tarian tradisional dari Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari. Tari Glipang merupakan tarian perpaduan budaya Islam dan budaya Jawa yang dikemas menjadi sebuah tarian. Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Glipang ini pertama kali diciptakan oleh seorang pemuda pendatang dari Madura yang tinggal di desa Pendil, di Kabupaten Probolinggo yang bernama Seno Truno.
Seno Truno awalnya merupakan seorang mandor dari penebang tebu di Pabrik Gula milik kolonial Belanda di Probolinggo. Dikarenakan sikap kolonial Belanda yang sewenang-wenang membuat Seno Truno kemudian memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Lalu dia menciptakan sebuah tarian sebagai wujud dari perlawanan kepada para penjajah Belanda.
12. Tari Jaranan
Tari Jaranan
Tari Jaranan adalah tarian tradisional yang dimainkan oleh para penari dengan cara menaiki kuda tiruan yang tebuat dari anyaman bambu. Selain kaya nilai seni dan budaya, tarian ini juga sangat kental akan kesan nuansa magis dan nilai spiritual. Tari Jaranan ini merupakan kesenian tradisional yang sangat terkenal di Provinsi Jawa Timur. Di beberapa daerah di provinsi Jawa Timur kesenian jaranan ini masih tetap hidup dan dilestarikan. Salah satunya adalah di Kabupaten Kediri yang menjadikan tarian ini sebagai tarian tradisional khas di sana.
13. Tari Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng
Tarian ini merupakan tarian yang gerakannya menirukan tingkah laku dari kethek (kera). Dalam pertunjukannya, Tari Kethek Ogleng ini dipentaskan oleh 4 (empat) orang penari, yaitu 3 (tiga) orang penari perempuan dan seorang penari laki-laki yang berperan sebagai manusia kera. Tarian ini diawali dengan masuknya ketiga para penari wanita kedalam panggung. Kemudian 2 (dua) dari ke-3 (ketiga) para penari perempuan tadi memerankan sebagai dayang-dayang dan seorang penari perempuan satunya memerankan sebagai putri Dewi Sekartaji, yaitu putri Kerjaan Jenggala, Sidoarjo. Sedangkan pada penari laki-laki berperan sebagai Raden Panji Asmorobangun yang berasal dari kerajaan Dhaha Kediri.
14. Tari Lahbako
Tari Lahbako
Tari Lahbako adalah tarian tradisional yang berasal dari Jember, Provinsi Jawa Timur, Tarian ini menggambarkan kehidupan dari para petani tembakau di Jember. Tarian ini dipentaskan oleh beberapa para penari perempuan dengan gerakan yang menggambarkan aktivitas dari para petani di ladang atau kebun tembakau. Tari Lahbako ini merupakan kesenian tradisional yang terkenal di Jawa Timur dan menjadi salah satu ikon kota Jember.
15. Tari Lenggang
Tari Lenggang
Tari Lenggang adalah tarian selamat datang yang khas dari Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini dimainkan oleh penari wanita yang menari dengan gerakan yang indah dan juga anggun. Tari Lenggang Surabaya ini merupakan adaptasi dari pengembangan kesenian sebelumnya yaitu Tari Tanda’an atau Ledek Tayub dan juga Sandur Madura.
Menurut sejarahnya,tarian ini diciptakan oleh Dimas Pramuka Admaji ditahun 1995. Pada saat itu dia diminta menciptakan sebuah tarian penyambutan untuk memeriahkan hari jadi Kota Surabaya. Permintaan tersebut kemudian disambut baik oleh Dimas Pramuka Admaji yang memasukan berbagai unsur budaya dan juga seni yang di Kota Surabaya pada tarian kreasinya.
16. Tari Muang Sangkal
Tari Muang Sangkal
Tari Muang Sangkal adalah tarian tradisional yang berasal dari Madura. Tarian ini dilakukan untuk ritual tolak bala atau menjauhkan dari mara bahaya oleh masyarakat Madura. Tari Muang Sangkal diciptakan oleh seorang seniman yang berasal dari Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur yang bernama taufikurrachman. Tarian ini diciptakan sebagai bentuk rasa kepedulian para seniman kepada kekayaan yang dimiliki oleh Madura yang sarat akan karya dan juga keunikan didalamnya. Selain itu juga mengangkat kembali sejarah dari kehidupan Keraton Sumenep pada zaman dahulu.
17. Tari Petik Pari
Tari Petik Pari
Tari Petik Pari adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Pacitan, Provinsi Jawa Barat. Tarian ini merupakan tarian untuk merayakan hasil panen padi. Tari Petik Pari ini merupakan tarian kontemporer yang dikembangkan oleh seorang guru yang bernama Anang dari sanggar Blarak Pacitan.
18. Tari Remo
Tari Remo
Tari Remo merupakan sebuah tarian selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan karakter dinamis Jawa Timur. Daerah-daerah yang menggunakan tari remo ini diantaranya Surabaya, Jombang, Malang, dan juga Situbondo. Tarian ini dikemas sebagai gambaran keberanian dari seorang pangeran yang sedang berjuang didalam medan pertempuran. Makanya sisi kemaskulinan para penari sangat dibutuhkan dalam menampilkan tarian remo ini. Tarian yang dipromosikan pada sekitar tahun 1900 ini, pernah dimanfaatkan oleh para nasionalis Indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.
19. Tari Reog Gendang
Tari Reog Gendang
Reog Gendang sendiri merupakan sebuah tarian tradisional asli karya dari masyarakat Tulung Agung. Sejarah Reog Gendang ini berkaitan dengan sejarah dari Dewi Kilisuci. Dikisahkan pada zaman dahulu, seorang Bugis ingin meminang putri Airlangga yang bernama Dewi Kilisuci. Ketika pria dari Bugis itu ingin meminang, Dewi Kilisuci pun meminta pria Bugis tersebut untuk membuat sebuah Sanipan sebagai syarat dalam meminang dirinya. Pria Bugis tersebut kemudian meminta kepada masyarakat Tulung Agung untuk membuat Sanipan atau sebuah seserahan untuk Dewi Kilisuci. Maka terciptalah tari Reog Gendang sebagai Sanipan pria Bugis tersebut untuk meminang Dewi Kilisuci.
20. Tari Reog Ponorogo
Tari Reog Ponorogo
Kesenian Reog ponorogo merupakan salah satu kesenian tari dari Jawa Timur yang sampai saat ini masih terus di lestarikan. Budaya dan seni ini sering sekali dikaitkan dengan hal-hal mistis, oleh karena itu tak jarang sering dihubungkan dengan kekuatan spiritual bahkan dunia hitam. Lepas dari hal tersebut, Reog Ponorogo sering dipentaskan saat acara seperti khitanan, pernikahan, hari-hari besar nasional, dan juga festival tahunan yang seing diadakan oleh pemerintah setempat.
21. Tari Seblang
Tari Seblang
Seblang adalah salah satu tradisi dari masyarakat Osing di Banyuwangi Jawa Timur. Tradisi ini merupakan tradisi sebagai keperluan bersih desa serta tolak bala supaya desa tetap aman dan tentram. Tradisi seblang hanya bisa dijumpai di 2 desa dalam lingkungan kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, yaitu desa Bakungan dan Olehsari. Seblang pada dasarnya adalah tarian khas suku Osing di Kabupaten Banyuwangi. Ada kemiripan diantara Tari Seblang ini dengan ritual Sanghyang di Provinsi Bali dan ritual tari Sintren di Cirebon.
22. Tari Singo Ulung
Tari Singo Ulung
Tari Singo Ulung adalah kesenian tradisional dimana para penarinya akan menggunakan kostum menyerupai singa dan menari layaknya seperti singa. Kesenian yang satu ini sekilas hampir mirip dengan kesenian barongsai, tetapi yang membedakan ialah kostum yang digunakan lebih sederhana dan juga tema yang dibawakan berbeda. Tari Singo Ulung ini merupakan kesenian tradisional yang sangat terkenal dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bondowoso, Provinsi Jawa Timur.
23. Tari Sparkling Surabaya
Tari Sparkling Surabaya
Tari Sparkling Surabaya adalah tarian kreasi baru yang menggambarkan jati diri dari masyarakat kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Tarian ini merupakan perpaduan antara tarian modern dan tradisional yang digarap dengan sangat baik tanpa meninggalkan nilai seni dan budaya yang terdapat pada Kota Surabaya. Walaupun tarian ini merupakan tarian kreasi baru, namun Tari Sparkling Surabaya ini telah sangat dikenal oleh masyarakat Kota Surabaya dan menjadi salah satu tarian selamat datang bagi wisatawan atau tamu besar yang sedang datang kesana.
24. Tari Thengul
Tari Thengul
Tari Thengul adalah tarian tradisional yang terinspirasi dari Wayang thengul yang berasal dari Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Dalam tarian ini biasanya dipentaskan para penari secara berkelompok dengan gerakan, ekspresi dan juga kostum yang menyerupai dari Wayang thengul. Tari Thengul ini selain diciptakan untuk seni, juga sebagai wujud apresiasi serta upaya dalam mengangkat kembali kesenian Wayang thengul yang saat ini hampir tenggelam.
25. Tari Topeng Malangan
Tari Topeng Malangan
Tari Topeng Malangan adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Tarian ini merupakan pertunjukan kesenian tari dimana semua pemerannya akan menggunakan topeng. Tari Topeng Malangan ini sekilas hampir sama dengan Wayang wong, tetapi yang membedakan adalah pemerannya yang menggunakan topeng dan cerita yang dibawakan biasanya adalah cerita panji.
Tari Topeng Malangan ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang didalam satu kelompok seni atau sanggar tari dengan memakai topeng dan kostum sesuai tokoh dengan cerita yang dibawakan. Cerita yang angkat pada pertunjukan Tari Topeng Malangan ini biasanya adalah cerita panji dengan tokoh-tokoh seperti Galuh Candrakirana, Raden Panji Inu Kertapati (Panji Asmarabangun), Dewi Ragil Kuning, Raden Gunungsari dan lain-lain.
26. Tari Jaranan Buto
Tari Jaranan Buto
Tari Jaranan Buto merupakan tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Blitar. Dalam pertunjukannya, Jaranan Buto akan memakai properti berupa kuda buatan seperti halnya pada kesenian tradisional Jaran Kepang, Kuda Lumping, atau Tari Jathilan, akan tetapi yang menjadikan Tari Jaran Buto ini berbeda dengan kesenian lainya adalah properti kuda yang dipakai tidak menyerupai bentuk kuda secara nyata, namun kuda dipakai berwajah raksasa atau Buto begitu juga dengan para pemainnya yang juga memakai tata rias muka seperti seorang raksasa yang lengkap dengan muka merah, bertaring tajam, bermata besar, berambut panjang dan gimbal.
Patut Kamu Baca:
- Tarian Tradisional Dari Maluku Utara Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari NTB Dan Penjelasannya
- Bambu Gila, Kesenian Mistis Dari Maluku
- Tari Oncer, Tarian Tradisional Suku Sasak di Lombok NTB
- Tarian Tradisional Dari Provinsi Sulawesi Barat
- Tarian Tradisional Dari Sulawesi Tenggara Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat Dan Penjelasannya
- Tari Randai, Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat
- Tari Rantak, Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat
- Tari Alang Babega, Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat
- Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan Dan Penjelasannya
- Tari Tanggai, Tarian Tradisional Dari Palembang Sumatera Selatan
- Tari Pagar Pengantin, Tarian Tradisional Dari Palembang Sumatera Selatan
- Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari NTT Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Papua Dan Papua Barat
- Tari Selamat Datang, Tarian Tradisional Khas Papua
- Tarian Tradisional Dari Kalimantan Timur
- Tarian Tradisional Dari Lampung Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Jawa Timur Dan Penjelasannya