Cintaindonesia.web.id - Provinsi
Bengkulu merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang letaknya berada di
Barat Daya Pulau Sumatera. Provinsi ini sebenarnya adalah provinsi yang
sangat kaya akan sumber daya. Selain kaya akan hasil pertanian dan juga
pertambangan, provinsi yang berdiri sejak pada tanggal 18 November 1968
ini ternyata juga mempunyai kekayaan budaya yang bersumber dari warisan
para nenek moyangnya.
Kekayaan
nilai-nilai budaya adat Provinsi Bengkulu yang sudah terpupuk semenjak
dahulu masih dapat kita temukan hingga saat ini, salah satunya adalah
tarian tradisionalnya. Nah apa sajakah tarian tradisional dari Bengkulu
tersebut? Berikut ini penjelasannya
1. Tari Andun
Tarian
ini termasuk ke dalam jenis tarian pergaulan yang umumnya ditampilkan
oleh para penari pria dan penari wanita. Menurut sejarahnya, Tari Andun
dahulunya merupakan salah satu tarian tradisi dari masyarakat Bengkulu
yang sering ditampilkan di acara adat, terutama di acara pesta panen
raya.
Tarian
tradisional ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dari
masyarakat terhadap hasil panen yang mereka dapatkan. Di dalam acara
tersebut biasanya akan diikuti oleh semua masyarakat, terutama para
pemuda-pemudi. Konon katanya selain menjadi tarian pergaulan, tarian
tradisional ini juga menjadi media mencari pasangan hidup atau jodoh
bagi para kaum muda.
Dalam
pertunjukannya, jumlah dari para penari tarian ini biasanya disesuaikan
dengan kondisi dan juga kebutuhan. Untuk upacara adat, siapa pun
diperbolehkan untuk ikut menari, tetapi harus menyesuaikan dengan tempat
menari. Sedangkan untuk pertunjukan tari, umumnya jumlah penari akan
disesuaikan dengan kelompok tari atau sanggar yang akan menampilkannya.
2. Tari Ganau
Tari
Ganau merupakan tarian tradisional dari Bengkulu yang dimainkan oleh
sekelompok penari wanita dan laki-laki. Dalam pertunjukannya, tarian ini
pada umumnya akan diiringi oleh musik tradisional khas Bengkulu,
seperti rebab, mandolin, dan kendang. Sedangkan untuk irama lagunya akan
memakai irama khas melayu. Untuk tariannya, dimulai dengan tempo
gerakan yang lambat dan kemudian diakhiri dengan gerakan yang cepat
serta menghentak-hentak. Gerakan tangan dan melompat serta formasi yang
harmonis dengan diiringi musik merupakan ciri khas pada tarian ini.
3. Tari Kejei
Tari
Kejei adalah kesenian rakyat Rejang yang dilakukan disetiap musim panen
raya datang. Tarian ini dimainkan oleh para pemuda-pemudi di
pusat-pusat desa ketika di malam hari dan di tengah-tengah penerangan
lampion. Dalam pertunjukannya, tarian ini akan diiringi oleh alat musik
berupa kulintang, seruling dan gong.
Tari
Kejei dimainkan sekelompok orang yang dengan membentuk sebuah lingkaran
dan saling berhadap-hadapan searah dengan jarum jam. Tarian tradisional
ini pertama kali dicatat oleh Hassanuddin Al-Pasee, yaitu seorang
pedagang Pasee yang sedang berniaga ke Provinsi Bengkulu ditahun 1468.
Namun, ada juga keterangan dari Fhathahillah Al Pasee, yang ditahun 1532
berkunjung ke Provinsi Bengkulu.
Tari
Kejei ini dipercaya telah ada sebelum kedatangan para biku dari
Majapahit. Sejak para biku tersebut datang, alat musik pengiringnya
diganti dengan alat musik yang terbuat dari logam, seperti yang kerap
dipakai hingga saat ini. Acara kejei dilakukan didalam masa yang
panjang, bisa sampai dengan 3 bulan, 9 bulan, 15 hari atau hanya 3 hari
secara berturut-turut.
Tarian
ini merupakan tarian sakral yang dipercaya oleh masyarakat mengandung
nilai-nilai mistik, sehingga hanya dilaksanakan masyarakat Rejang Lebong
di dalam acara penyambutan para biku, perkawinan, dan adat marga.
Pelaksanaan pun akan disertai dengan pemotongan kerbau atau sapi sebagai
syaratnya.
4. Tari Persembahan Rejang
Tari
Penyambutan Rejang merupakan tarian tradisional yang terinspirasi dari
Tari Kejai, yaitu tarian sakral dan agung di Tanah Rejang. Tarian ini
merupakan tarian kreasi baru yang diatur dengan sedekat mungkin dengan
Tari Kejai. Dalam pertunjukannya, biasanya tarian ini akan diiringi oleh
alat musik tradisional khas dari Suku Rejang, seperti gong dan
kalintang. Sedangkan untuk irama lagunya biasanya akan akan memakai
irama lagu Lalan belek dan Tebo Kabeak.
5. Tari Lanan Belek
Tari
Lanan Belek merupakan tarian tradisional yang diangkat berdasarkan
cerita rakyat Provinsi Bengkulu. Tarian ini menceritakan tentang seorang
bidadari yang tertinggal di bumi disebabkan selendangnya yang hilang.
Selendang itu diambil oleh seorang pemuda yang ketika itu sang bidadari
dan temannya sedang mandi.
Seorang
bidadari tersebut pun terpaksa tinggal dibumi dikarenakan tidak dapat
kembali ke khayangan tanpa memakai selendang. Pada akhirnya sang
bidadari pun hidup bersama dengan pemuda tersebut, tetapi saat
selendangnya sudah ditemukan, sang bidadari pun kembali kekhayangan dan
meninggalkan si pemuda yang hidup dengannya. Dari cerita rakyat Provinsi
Bengkulu tersebutlah diangkat menjadi sebuah tarian tradisional yang
diberi nama "Tari Lenan Belek".
Patut Kamu Baca:
- Tarian Tradisional Dari Jawa Timur Dan Penjelasannya
- Tari Gembu, Tarian Tradisional Dari Sumenep Madura Jawa Timur
- Tari Mandau, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Tengah
- Tarian Tradisional Dari Kalimantan Barat
- Tari Kuda Gepang, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Selatan
- Tarian Tradisional Dari Jawa Tengah Dan Penjelasannya
- Tari Tor Tor, Tarian Tradisional Suku Batak Di Sumatera Utara
- Tari Lulo, Tarian Tradisional Suku Tolaki Dari Sulawesi Tenggara
- Tari Belian Bawo, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Timur
- Mamaos, Tembang Sunda Dari Cianjur Jawa Barat
- Reog Sunda, Kesenian Tradisional Dari Jawa Barat
- Tarian Tradisional Dari Jawa Barat Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Jambi Dan Penjelasannya
- Tari Rentak Kudo, Tarian Tradisional Dari Kerinci Provinsi Jambi
- Tari Inai, Tarian Tradisional Dari Jambi
- Tari Cangget, Tarian Tradisional Dari Lampung
- Tarian Datun Julud, Tarian Tradisional Suku Dayak Di Kalimantan
- Tari Bedana, Tarian Tradisional Dari Lampung
- Tari Tenun, Tarian Tradisional Dari Bali
- Tarian Tradisional Dari Bengkulu Dan Penjelasannya