Cintaindonesia.web.id - Kebudayaan
di nusantara terutama di Pulau Jawa sejak zaman dahulu kerajaan tidak
dapat dipisahkan dari senjata tradisional yang bernama Keris. Berikut 5
keris yang terkenal di Indonesia dan keberadaannya masih melegenda
hingga saat ini:
Setelah selesai menjadi senjata keris dengan bentuk dan wujud yang sangat sempurna bahkan mempunyai kemampuan supranatural yang konon katanya melebihi keris pusaka dimasa itu. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dengan menusukannya kepada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji. Di dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring pun mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa 7 turunan dari Ken Arok. Di dalam perjalanannya, keris tersebut terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan terhadap elit kerajaan Singhasari, yaitu Tunggul Ametung, Anusapati, Ken Arok dan keturunan Ken Arok.
Saat berikutnya, Sutawijaya pun terdesak hebat dan kesempatan itu kemudian dipakai oleh Arya Penangsang untuk segera menuntaskan perang tanding tersebut dengan cara mencabut keris dari dalam wrangka atau ngliga keris (menghunus), dan tanpa sadar mata keris Kyai Setan Kober tersebut langsung memotong ususnya yang disangkutkan dibagian wrangkanya. Ia pun tewas seketika.
Sutawijaya pun terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan ususnya yang terburai dan menyangkut dihulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan supaya anak laki-lakinya jika nanti menikah untuk meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus tersebut dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka si pengantin pria akan nampak lebih gagah, dan tradisi tersebut tetap dipakai sampai saat ini.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik adalah karya dari empu Ki Nom, yaitu seorang empu yang sangat terkenal dan hidup di akhir zaman kerajaan Majapahit hingga di zaman pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram. Dapur Sabuk Inten sendiri juga seperti dapur Nagasasra, yaitu memiliki luk 13 namundengan cirinya yang berbeda, yakni memiliki lambe gajah, kembang kacang, sogokan, dan greneng.
1. Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring merupakan senjata pusaka yang terkenal di dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari yang saat ini berada di Malang, Provinsi Jawa Timur. Keris ini terkenal dikarenakan kutukannya yang memakan korban dari para kalangan elit Singasari termasuk para pendiri dan pemakainya, yaitu Ken Arok. Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang terkenal sangat sakti, yaitu Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok.Setelah selesai menjadi senjata keris dengan bentuk dan wujud yang sangat sempurna bahkan mempunyai kemampuan supranatural yang konon katanya melebihi keris pusaka dimasa itu. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dengan menusukannya kepada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji. Di dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring pun mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa 7 turunan dari Ken Arok. Di dalam perjalanannya, keris tersebut terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan terhadap elit kerajaan Singhasari, yaitu Tunggul Ametung, Anusapati, Ken Arok dan keturunan Ken Arok.
2. Keris Kyai Setan Kober
Keris Kyai Setan Kober merupakan nama keris milik dari Adipati Jipang, yaitu Arya Penangsang. Keris ini dipakainya pada saat perang tanding melawan Sutawijaya. Suatu saat ketika tombak Kyai Pleret yang dipakai Sutawijaya mengenai lambung dari Arya Penangsang, sampai ususnya terburai. Arya Penangsang dengan sigap, menyangkutkan buraian ususnya tersebut di wrangka atau sarung-hulu keris yang terselip dibagian pinggangnya, dan terus bertempur.Saat berikutnya, Sutawijaya pun terdesak hebat dan kesempatan itu kemudian dipakai oleh Arya Penangsang untuk segera menuntaskan perang tanding tersebut dengan cara mencabut keris dari dalam wrangka atau ngliga keris (menghunus), dan tanpa sadar mata keris Kyai Setan Kober tersebut langsung memotong ususnya yang disangkutkan dibagian wrangkanya. Ia pun tewas seketika.
Sutawijaya pun terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan ususnya yang terburai dan menyangkut dihulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan supaya anak laki-lakinya jika nanti menikah untuk meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus tersebut dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka si pengantin pria akan nampak lebih gagah, dan tradisi tersebut tetap dipakai sampai saat ini.
3. Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten merupakan 2 benda pusaka peninggalan dari Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur keris luk 13 dan ada juga yang luk-nya berjumlah 9 dan 11, sehingga penyebutan dari nama dapur ini harus disertai dengan mengatakan jumlah luk-nya. Bagian gandik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga, sedangkan pada badannya digambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk ditengah bilah hingga ke ujung keris.Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik adalah karya dari empu Ki Nom, yaitu seorang empu yang sangat terkenal dan hidup di akhir zaman kerajaan Majapahit hingga di zaman pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram. Dapur Sabuk Inten sendiri juga seperti dapur Nagasasra, yaitu memiliki luk 13 namundengan cirinya yang berbeda, yakni memiliki lambe gajah, kembang kacang, sogokan, dan greneng.
4. Condong Campur
Condong Campur merupakan salah satu keris pusaka milik dari Kerajaan Majapahit yang banyak disebut di dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama "Kanjeng Kyai Condong Campur". Konon katanya, keris pusaka ini dibuat secara beramai-ramai oleh 100 orang mpu. Bahkan bahan untuk pembuatan keris ini diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris pusaka ini menjadi keris yang sangat ampuh namun mempunyai watak yang jahat.5. Keris Taming Sari
Di ceritakan pemilik asal dari keris ini merupakan pendekar atau hulu balang kerajaan Majapahit yang bernama "Taming Sari". Keris ini kemudian bertukar tangan kepada hulubalang Melaka yang sudah berjaya dalam membunuh Taming Sari bernama Hang Tuah. Perpindahan dari kepemilikan keris ini terjadi dalam suatu duel keris yang sangat luar biasa diantara Taming Sari dan Hang Tuah, yang pada akhirnya dimenangkan oleh Hang Tuah.Patut Kamu Baca:
- Tari Seblang, Tarian Mistis Dari Banyuwangi Jawa Timur
- Tingkeban, Tradisi Tujuh Bulanan Masyarakat Jawa
- Kumpulan Motif Batik Tujuh Bulanan (Tingkeban)
- Tarian Tradisional Dari Bangka Belitung Dan Penjelasannya
- Pakaian Adat Dari Provinsi Maluku Lengkap
- Tarian Tradisional Betawi Dari Jakarta Lengkap
- Beripat Beregong, Kesenian Tradisional Dari Bangka Belitung
- Tari Zapin Betawi, Tarian Tradisional Dari Jakarta
- Tari Sirih Kuning, Tarian Tradisional Betawi Jakarta
- Pusaka Sakti Peninggalan Mataram (Yogyakarta)
- Tarian Tradisional Dari Gorontalo Beserta Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Bali Beserta Penjelasannya Lengkap
- Tarian Tradisional Dari Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam)
- Tari Yapong, Tarian Tradisional Dari Betawi Jakarta
- Tari Indang (Dindin Badindin), Tarian Tradisional Dari Sumatera Barat
- Tari Terunajaya, Tarian Tradisional Dari Buleleng Bali
- Tari Wiranata, Tarian Tradisional Dari Bali
- Kuda Renggong, Kesenian Tradisional Dari Sumedang Jawa Barat
- Tari Puspanjali, Tarian Tradisional Dari Bali
- Surak Ibra, Kesenian Tradisional Dari Garut Jawa Barat
- Inilah Sejarah Angklung, Alat Musik Tradisional Jawa Barat
- Tari Gabor, Tarian Tradisional Dari Bali
- Keris Yang Terkenal Dan Melegenda Di Indonesia