Cintaindonesia.web.id - Di
Dataran Tinggi Dieng, sangat mudah untuk menemukan bukti bahwa
dikawasan ini berada diatas pegunungan yang masih aktif. Di banyak
tempat, ditemukan berbagai macam kawah yang mengeluarkan hawa panas.
Salah satunya adalah Kawah Sileri ini yang berada di Desa Pekasiran,
Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Kawah
yang mempunyai luas sekitar 1 hektare ini dikelilingi oleh bukit-bukit.
Bukit-bukit tersebut diantaranya adalah Bukit Bima Sakti, Bukit Gajah
Mungkur, Bukit Semancar, dan Bukit Penglimuran.
Nama
sileri pada tempat wisata ini terkait dengan sebuah legenda mengenai
terbentuknya dari kawah ini. Sileri berasal dari leri yang didalam
bahasa Jawa artinya air bekas mencuci beras.
Dimasa
lalu, di Desa Pekasiran, hiduplah seorang nenek sakti bersama dengan
muridnya yang bernama Dewi Mala. Nenek sakti ini mempunyai perangai
buruk. Dewi Mala pun sering menentang kehendak dari gurunya dan kemudian
dikutuk menjadi sebuah batu.
Sang
nenek sangat ingin menguasai sebuah desa yang berada tidak jauh dari
tempat tinggalnya, yakni Desa Pagar Kandang. Namun, masyarakat Pagar
Kandang menentang keinginan dari sang nenek. Mereka bahkan mengusir
nenek tersebut dari desa. Nenek pun menjadi marah. Dia pun kembali ke
rumahnya dan mengambil sebuah tempurung yang berisikan air cucian beras.
Air cucian beras ini dipercaya dapat memusnahkan benda apapun yang
dikenainya.
Tetapi,
naas nasib nenek tersebut. Didalam perjalanan kembali ke Desa Pagar
Kandang, dia pun tersandung oleh sebuah batu. Tempurung yang dibawanya
kemudian terlepas dan isinya tumpah ke daratan. Tumpahan air beras ini
lalu membentuk Kawah Sileri. Sementara, batu yang membuat nenek tersebut
terjatuh tidak lain adalah Dewi Mala yang sudah dia kutuk.
Suasana di Kawah Sileri
Perjalanan
menuju Kawah Sileri ini akan melalui jalan berbatu yang kondisinya
tidak terlalu baik. Keberadaan dari kawah ini ditandai dengan papan
bertuliskan “Kawah Sileri”. Dari papan ini, para pengunjung harus
berjalan menyusuri anak tangga sejauh kurang lebih 300 meter untuk
sampai di kawasan kawah.
Sebagai
tujuan wisata, Kawah Sileri ini menyajikan pemandangan yang sangat
menarik. Hamparan kawah dengan deretan perbukitan sebagai latarnya.
Pemandangan yang akan memanjakan setiap para pengunjung yang datang.
Hanya saja, pihak pengelolaan tempat ini belum dilakukan dengan
maksimal. Selain jalannya yang tidak terlalu baik, tempat ini juga belum
dilengkapi fasilitas penunjang yang biasa ditemukan di lokasi wisata.
Tidak ada loket penjaga ataupun kantor pengelola. Selain itu, sebaiknya
anda untuk membawa perbekalan yang cukup sebelum sampai di tempat ini.
Karena, disini, tidak ada penjual makanan atau minuman.
Patut Kamu Baca:
- Desa Wirun, Desa Para Perajin Gamelan di Sukoharjo Solo Jawa Tengah
- Candi Dwarawati, Candi Tersembunyi di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Warna di Dieng Jawa Tengah
- Galabo, Pusat Kuliner di Solo Jawa Tengah
- Watu Kelir, Tembok Bersejarah di Dieng Jawa Tengah
- Bukit Sikunir, Pesona Sang Surya Terbit di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Merdada di Dieng Jawa Tengah
- Tuk Bima Lukar, Sumber Mata Air Sakral di Dieng Jawa Tengah
- Candi Borobudur, Candi Buddha di Magelang Jawa Tengah
- Candi Sewu, Candi Buddha di Jawa Tengah
- Wisata Telaga Balaikambang di Dieng Jawa Tengah
- Sate Kere, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Wingko Babat, Makanan Tradisional Khas Indonesia
- Wisata Telaga Pengilon di Dieng Jawa Tengah
- Tahu Kupat, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Wedang Dongo, Minuman Khas Solo Jawa Tengah
- Timlo, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Mie Ongklok, Makanan Khas Wonosobo Jawa Tengah
- Ondo Budho, Tangga Menuju Kesucian di Dieng Jawa Tengah
- Gudeg Cakar Margoyudan, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Kue Kamir, Kue Khas Pemalang Jawa Tengah
- NDalem Wuryaningratan di Solo Jawa Tengah
- Wisata Kawah Sikidang di Dieng Banjarnegara Jawa Tengah
- Wisata Curug Sikarim di Wonosobo Jawa Tengah
- Kompleks Candi Arjuna di Dieng Banjarnegara Jawa Tengah
- Wisata Kawah Sileri di Banjarnegara Jawa Tengah