Cintaindonesia.web.id - Di
Dataran Tinggi Dieng, terdapat beberapa sumber mata air yang sangat
disakralkan. Salah satunya adalah Tuk Bima Lukar. Tidak terlalu sulit
untuk menemukan mata air ini. Bila anda datang dari arah Wonosobo, mata
air ini ada di sisi sebelah kanan gapura selamat datang di Dieng.
Tuk Bima Lukar sendiri merupakan salah satu mata air yang menjadi sumber aliran di Sungai Serayu. Keberadaan mata air ini dikaitkan dengan salah satu anggota Pandawa Lima, yaitu Bima,.
Dikisahkan, pihak Pandawa (yang diwakili oleh Bima) dan juga Kurawa berlomba membuat sungai. Sebelum mulai menggali, Bima pun mendapat wangsit supaya membuat sungai dengan keadaan lukar (tanpa busana) kemudian menggunakan alat vitalnya untuk membuat lubang air, dan juga mengairi lubang itu dengan air seninya. Bima pun kemudian melakukan seperti petunjuk yang telah diterimanya dan Bima pun berhasil memenangkan lomba.
Setelah membuat sungai, Bima melihat gadis cantik yang sedang mandi di sungai yang baru saja dia buat. Dikarenakan gadis tersebut sangat cantik, Bima pun terpana dan berucap Sira Ayu (kamu cantik). Ucapan tersebut lalu dijadikan nama sungai yang airnya bersumber dari mata air Sungai Serayu.
Bangunan di mata air ini terdiri dari 3 (tiga) undakan. Undakan paling atas menjadi bagian yang paling suci. Di bagian ini, ada tempat untuk menaruh sesaji. Di bawahnya, ada sebuah kolam yang menampung air. Sementara, pada bagian paling bawah lagi ada 2 (dua) buah pancuran. Di bawah pancuran inilah masyarakat sekitar dan para pengunjung mencuci muka mereka, atau bahkan mandi. Ada sebuah kepercayaan di masyarakat sekitar tentang mata air ini. Mencuci muka atau mandi di tempat ini dipercaya bisa membuat awet muda.
Tempat ini terbuka untuk umum setiap saat. Masyarakat atau para pengunjung bisa setiap saat datang ke tempat ini. Tidak ada pos penjaga ataupun kantor pengelola di tempat ini. Begitu juga setiap orang yang datang tidak perlu membeli tiket.
Tuk Bima Lukar sendiri merupakan salah satu mata air yang menjadi sumber aliran di Sungai Serayu. Keberadaan mata air ini dikaitkan dengan salah satu anggota Pandawa Lima, yaitu Bima,.
Dikisahkan, pihak Pandawa (yang diwakili oleh Bima) dan juga Kurawa berlomba membuat sungai. Sebelum mulai menggali, Bima pun mendapat wangsit supaya membuat sungai dengan keadaan lukar (tanpa busana) kemudian menggunakan alat vitalnya untuk membuat lubang air, dan juga mengairi lubang itu dengan air seninya. Bima pun kemudian melakukan seperti petunjuk yang telah diterimanya dan Bima pun berhasil memenangkan lomba.
Setelah membuat sungai, Bima melihat gadis cantik yang sedang mandi di sungai yang baru saja dia buat. Dikarenakan gadis tersebut sangat cantik, Bima pun terpana dan berucap Sira Ayu (kamu cantik). Ucapan tersebut lalu dijadikan nama sungai yang airnya bersumber dari mata air Sungai Serayu.
Suasana di Tuk Bima Lukar
Bangunan di mata air ini terdiri dari 3 (tiga) undakan. Undakan paling atas menjadi bagian yang paling suci. Di bagian ini, ada tempat untuk menaruh sesaji. Di bawahnya, ada sebuah kolam yang menampung air. Sementara, pada bagian paling bawah lagi ada 2 (dua) buah pancuran. Di bawah pancuran inilah masyarakat sekitar dan para pengunjung mencuci muka mereka, atau bahkan mandi. Ada sebuah kepercayaan di masyarakat sekitar tentang mata air ini. Mencuci muka atau mandi di tempat ini dipercaya bisa membuat awet muda.
Tempat ini terbuka untuk umum setiap saat. Masyarakat atau para pengunjung bisa setiap saat datang ke tempat ini. Tidak ada pos penjaga ataupun kantor pengelola di tempat ini. Begitu juga setiap orang yang datang tidak perlu membeli tiket.
Patut Kamu Baca:
- Umbul Sidomukti, Kawasan Wisata Alam di Semarang Jawa Tengah
- Little Netherland, Kota Lama di Semarang Jawa Tengah
- Pagoda Buddhagaya, di Watugong Semarang Jawa Tengah
- Tahu Gimbal, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Rawa Pening di Ambarawa Semarang Jawa Tengah
- Wisata Pantai Bandengan di Jepara Jawa Tengah
- Garang Asem, Makanan Khas Jawa Tengah
- Lumpia Semarang, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Sumur Jalatunda di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Kawah Candradimuka di Banjarnegara Jawa Tengah
- Kampoeng Batik Laweyan, Kampung Batik di Solo Jawa Tengah
- 5 Situs Sakral di Pertapaan Mandalasari Dieng
- Wisata Taman Balekambang di Solo Jawa Tengah
- Ketoprak, Kesenian Opera di Tanah Jawa
- Desa Wirun, Desa Para Perajin Gamelan di Sukoharjo Solo Jawa Tengah
- Candi Dwarawati, Candi Tersembunyi di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Warna di Dieng Jawa Tengah
- Galabo, Pusat Kuliner di Solo Jawa Tengah
- Watu Kelir, Tembok Bersejarah di Dieng Jawa Tengah
- Bukit Sikunir, Pesona Sang Surya Terbit di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Merdada di Dieng Jawa Tengah
- Tuk Bima Lukar, Sumber Mata Air Sakral di Dieng Jawa Tengah