Cintaindonesia.web.id - Kota
Solo mempunyai banyak bangunan bersejarah. Salah satunya adalah nDalem
Wuryaningratan. Bangunan yang berada di Jalan Slamet Riyadi no. 261 ini
dahulunya merupakan tempat tinggal dari Kanjeng Pangeran Harya
Wuryaningrat. Bangunan nDalem Wuryaningratan dibangun pada tahun 1890
oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV.
Ditahun
yang sama, Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV juga membeli gedung
yang lokasinya tidak jauh dari bangunan ini. Bangunan yang dia beli
tersebut lalu dijadikan sebuah museum dan bernama Museum Radya Pustaka,
yaitu museum pertama yang ada di Indonesia.
Kanjeng
Raden Adipati Sosrodiningrat IV sendiri merupakan ayah dari Kanjeng
Pangerang Harya Wuryaningrat. Bangunan ini baru dipakai sebagai tempat
tinggal pada tahun 1914, sesudah Kanjeng Pangeran Harya Wuryaningrat
menikah dengan Gusti Raden Ayu Kustantinah, yatu putri Pakubuwono X.
Seperti
halnya rumah-rumah tinggal bangsawan Jawa lainnya, nDalem
Wuryaningratan ini dibangun dengan konsep yang menggabungkan gaya Eropa
dengan gaya Jawa. Melihat dari depan, terlihat sangat jelas pengaruh
gaya Eropa pada bangunan ini. Namun ketika masuk ke dalamnya, gaya
arsitektur Jawa pada bangunan ini sangat kental.
Suasana di nDalem Wuryaningratan
Bangunan
dengan luas 400 meter persegi ini terdiri dari beberapa bagian.
Pertama, pendopo. Pada bagian yang biasa dipakai untuk acara hajatan ini
hanya lantainya saja yang telah diganti, sementara yang lainnya masih
tetap seperti awal. Ruang berikutnya adalah Gandhok atau Nggandri.
Bagian ini merupakan semacam teras yang biasa dipakai untuk bersantai,
minum teh di sore hari.
Selanjutnya
adalah Pringgitan. Di tempat ini, ada kursi dan meja yang dipakai untuk
menyambut para tamu. Dari Pringgitan, berlanjut ke nDalem Ageng. Ruang
ini merupakan ruang utama didalam rumah. Ruang ini dipakai sebagai ruang
makan keluarga. Di dalam nDalem Ageng, ada 3 (tiga) kamar yang disebut
senthong. Masing-masing senthong ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Senthong
tengah atau yang disebut juga pasren ini merupakan tempat tidur utama.
Senthong wetan merupakan tempat tidur bagi sang istri. Sementara,
senthong kulon merupakan tempat tidur bagi suami.
Bagian
rumah yang lain adalah Seketheng, yang merupakan ruangan memanjang pada
bagian kanan dan kiri bangunan induk. Untuk dapat masuk ke ruangan ini,
tidak diperkenankan melalui pintu depan bangunan induk, namun melalui
pintu tersendiri yang terdapat di sebelah barat dan timur bangunan
induk.
Sejak
pada tahun 1997, nDalem Wuryaningratan ini ditetapkan sebagai cagar
budaya di Kota Solo, Jawa Tengah. Pengelolaannya saat ini berada di
bawah PT Batik Danar Hadi. Bangunan ini sekarang sering digunakan untuk
menyelenggarakan berbagai acara seperti reuni dan pernikahan.
Patut Kamu Baca:
- Umbul Sidomukti, Kawasan Wisata Alam di Semarang Jawa Tengah
- Little Netherland, Kota Lama di Semarang Jawa Tengah
- Pagoda Buddhagaya, di Watugong Semarang Jawa Tengah
- Tahu Gimbal, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Rawa Pening di Ambarawa Semarang Jawa Tengah
- Wisata Pantai Bandengan di Jepara Jawa Tengah
- Garang Asem, Makanan Khas Jawa Tengah
- Lumpia Semarang, Makanan Khas Semarang Jawa Tengah
- Wisata Sumur Jalatunda di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Kawah Candradimuka di Banjarnegara Jawa Tengah
- Kampoeng Batik Laweyan, Kampung Batik di Solo Jawa Tengah
- 5 Situs Sakral di Pertapaan Mandalasari Dieng
- Wisata Taman Balekambang di Solo Jawa Tengah
- Ketoprak, Kesenian Opera di Tanah Jawa
- Desa Wirun, Desa Para Perajin Gamelan di Sukoharjo Solo Jawa Tengah
- Candi Dwarawati, Candi Tersembunyi di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Warna di Dieng Jawa Tengah
- Galabo, Pusat Kuliner di Solo Jawa Tengah
- Watu Kelir, Tembok Bersejarah di Dieng Jawa Tengah
- Bukit Sikunir, Pesona Sang Surya Terbit di Dieng Jawa Tengah
- Wisata Telaga Merdada di Dieng Jawa Tengah
- Tuk Bima Lukar, Sumber Mata Air Sakral di Dieng Jawa Tengah
- Candi Borobudur, Candi Buddha di Magelang Jawa Tengah
- Candi Sewu, Candi Buddha di Jawa Tengah
- Wisata Telaga Balaikambang di Dieng Jawa Tengah
- Sate Kere, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Wingko Babat, Makanan Tradisional Khas Indonesia
- Wisata Telaga Pengilon di Dieng Jawa Tengah
- Tahu Kupat, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Wedang Dongo, Minuman Khas Solo Jawa Tengah
- Timlo, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Mie Ongklok, Makanan Khas Wonosobo Jawa Tengah
- Ondo Budho, Tangga Menuju Kesucian di Dieng Jawa Tengah
- Gudeg Cakar Margoyudan, Makanan Khas Solo Jawa Tengah
- Kue Kamir, Kue Khas Pemalang Jawa Tengah
- NDalem Wuryaningratan di Solo Jawa Tengah