Cintaindonesia.web.id - Ikrar
Sumpah Pemuda disusun di rumah sederhana milik Sie Kok Liong yang
dulunya disewa dan dipakai oleh para pemuda revolusioner Indonesia
sebagai asrama. Kebanyakan para pemuda yang tinggal di tempat ini
merupakan pelajar STOVIA dan beberapa komunitas para pemuda lainnya dari
berbagai daerah di Indonesia.
Karena selalu ramai, rumah ini sering dijadikan sebagai tempat untuk berdiskusi dan juga bertukar pikiran di kalangan para pemuda. Pemerintah Hindia-Belanda kemudian membuat kebijakan untuk mengawasi serta membatasi rapat-rapat yang diselenggarakan di rumah ini.
Untuk menghormati sekaligus menghayati arti penting dari Sumpah Pemuda, rumah bersejarah yang berada di Jalan Kramat Raya nomor 106, Jakarta Pusat, tersebut saat ini dijadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Menyambangi museum ini, meskipun sempat mengalami pemugaran dimasa Gubernur Ali Sadikin, kita akan menjumpai sebuah bangunan rumah yang masih sama dengan bangunan aslinya. Rumah ini berbentuk limasan dengan beratapkan genteng lengkap dengan daun pintu yang menjuntai tinggi masih terlihat di sana.
Memasuki ruangan yang ada didalamnya, kita akan seperti dibawa ke dalam labirin dan benar-benar akan merasakan peristiwa bersejarah seputar Sumpah Pemuda. Ada beberapa diorama yang menggambarkan berbagai peristiwa sejarah, seperti diorama ketika diikrarkannya Sumpah Pemuda, diorama dimainkannya lagu Indonesia Raya oleh WR Soepratman, dan berbagai replika para tokoh-tokoh di masa pergerakan. Selain diorama, Museum Sumpah Pemuda ini juga sudah dilengkapi dengan fasilitas audio-visual dibeberapa bagiannya.
Keluar dari ruangan utama, kita akan menjumpai sebuah area. Di bagian sisi depannya, ada relief yang menggambarkan potongan-potongan sejarah dimasa pergerakan. Di bagian lain, ada Monumen Persatuan Pemuda. Monumen ini berbentuk tangan kanan yang sedang mengepal. Dibagian bawah monumen, ada 3 (tiga) poin Sumpah Pemuda yang sudah diikrarkan.
Pada waktu-waktu tertentu, Museum Sumpah Pemuda ini juga mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperti pemutaran film dokumenter, workshop, dan beraneka lomba bagi pelajar. Museum ini juga akan ramai dengan berbagai aktivitas ketika memasuki Bulan Oktober, pasalnya dibulan tersebut juga diperingari Hari Sumpah Pemuda.
Karena selalu ramai, rumah ini sering dijadikan sebagai tempat untuk berdiskusi dan juga bertukar pikiran di kalangan para pemuda. Pemerintah Hindia-Belanda kemudian membuat kebijakan untuk mengawasi serta membatasi rapat-rapat yang diselenggarakan di rumah ini.
Untuk menghormati sekaligus menghayati arti penting dari Sumpah Pemuda, rumah bersejarah yang berada di Jalan Kramat Raya nomor 106, Jakarta Pusat, tersebut saat ini dijadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Menyambangi museum ini, meskipun sempat mengalami pemugaran dimasa Gubernur Ali Sadikin, kita akan menjumpai sebuah bangunan rumah yang masih sama dengan bangunan aslinya. Rumah ini berbentuk limasan dengan beratapkan genteng lengkap dengan daun pintu yang menjuntai tinggi masih terlihat di sana.
Suasana di Museum Sumpah Pemuda
Memasuki ruangan yang ada didalamnya, kita akan seperti dibawa ke dalam labirin dan benar-benar akan merasakan peristiwa bersejarah seputar Sumpah Pemuda. Ada beberapa diorama yang menggambarkan berbagai peristiwa sejarah, seperti diorama ketika diikrarkannya Sumpah Pemuda, diorama dimainkannya lagu Indonesia Raya oleh WR Soepratman, dan berbagai replika para tokoh-tokoh di masa pergerakan. Selain diorama, Museum Sumpah Pemuda ini juga sudah dilengkapi dengan fasilitas audio-visual dibeberapa bagiannya.
Keluar dari ruangan utama, kita akan menjumpai sebuah area. Di bagian sisi depannya, ada relief yang menggambarkan potongan-potongan sejarah dimasa pergerakan. Di bagian lain, ada Monumen Persatuan Pemuda. Monumen ini berbentuk tangan kanan yang sedang mengepal. Dibagian bawah monumen, ada 3 (tiga) poin Sumpah Pemuda yang sudah diikrarkan.
Pada waktu-waktu tertentu, Museum Sumpah Pemuda ini juga mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperti pemutaran film dokumenter, workshop, dan beraneka lomba bagi pelajar. Museum ini juga akan ramai dengan berbagai aktivitas ketika memasuki Bulan Oktober, pasalnya dibulan tersebut juga diperingari Hari Sumpah Pemuda.
Patut Kamu Baca:
- Tradisi Kenduri Laut, Tradisi di Tapanuli Tengah Sumatra Utara
- Tari Beskalan, Tarian Tradisional Dari Malang Provinsi Jawa Timur
- Tari Bedoyo Wulandaru, Tarian Tradisional Dari Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
- Tari Bedhaya Ketawang, Tarian Kebesaran Di Kasunanan Surakarta
- Tari Bambangan Cakil, Tarian Tradisional Dari Provinsi Jawa Tengah
- Tari Kinyah Mandau, Tarian Tradisional Dari Provinsi Kalimantan Tengah
- Tari Wura Bongi Monca, Tarian Tradisional Dari Bima Provinsi NTB
- Tari Woleka, Tarian Tradisional Khas Sumba Barat Daya Provinsi NTT
- Tari Tumatenden, Tarian Tradisional Dari Provinsi Sulawesi Utara
- Wisata Taman Nasional Baluran di Jawa Timur
- Wisata Pantai Pathek di Situbondo Jawa Timur
- Wisata Pantai Pasir Putih di Situbondo Jawa Timur
- Wisata Pantai Bama di Situbondo Jawa Timur
- Wisata Air Terjun Coban Baung di Pasuruan Jawa Timur
- Wisata Air Terjun Antogan di Banyuwangi Jawa Timur
- Ondel-Ondel, Kesenian Tradisional Dari Betawi
- Wisata Ziarah di Makam Pangeran Jayakarta Jakarta
- Wayang Golek Betawi, Kesenian Tradisional Betawi
- Sejarah Gereja Katedral Jakarta
- Taman Proklamasi, Wisata Sejarah di Jakarta
- Wisata Taman Agrowisata Cilangkap di Jakarta Timur
- Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta
- Sejarah Lampion Dalam Perayaan Imlek dan Cap Go Meh
- Tari Naga, Tarian Tradisional Dari Cina
- Wisata Edukatif di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Museum Sumpah Pemuda di Jakarta