Sebagai
warga negara Indonesia, kita sepatutnya bersyukur dengan kekayaan alam
dan juga budayanya. Negara dengan kepulauan terbesar di dunia ini
mempunyai ratusan suku bangsa dengan kebudayaannya yang sangat beraneka
ragam. Mulai itu dari adat istiadatnya, kuliner, bahasa tradisional,
sampai kain tradisional. Yuk, saatnya mencoba hal baru selain dari kain
batik yang telah terkenal sampai ke seluruh dunia karena keunikan yang
dimilikinya. Bahkan ditahun 2009, UNESCO sudah menobatkan kain batik
Indonesia sebagai "warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan
non-bendawi".
Padahal
selain batik, di negara Indonesia juga mempunyai kain tradisional
lainnya yang tidak kalah unik dan juga indah. Nah berikut ini 13 kain
tradisional Indonesia:
1. Sasirangan
Sasirangan
Kain
adat dari suku Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan ini umumnya dibuat
dengan cara diikat, kemudian dicelupkan ke dalam berbagai macam warna
sehingga menghasilkan motif beraneka ragam. Kain sasirangan ini
menampilkan desain yang lebih formal serta elegan.
2. Ulos
Ulos
Kain
tradisional Batak ini umumnya dalam bentuk selendang guna melengkapi
tampilan pakaian tradisional. Dari cara pembuatannya, kain ulos ini
termasuk ke dalam kain tenun halus yang tidak memakai mesin. Warna yang
banyak digunakan untuk membuat kain tradisional ini yaitu warna merah,
hitam, dan putih.
3. Sarung Bugis
Sarung Bugis
Kain
tenun yang satu ini termasuk spesial sebab bahan yang digunakan berasal
dari bahan sutera dengan rangkaian dari benang emas dan juga perak.
Kain tradisional khas Makassar ini juga menampilkan perpaduan beberapa
warna yang agak ramai dan bermotifkan kotak-kotak.
4. Lurik
Lurik
Kain
lurik umumnya banyak dijumpai di Solo dan di D.I.Yogyakarta. Lurik yang
dahulunya dikenal sebagai jenis kain murah dikarenakan bahan dasarnya
yang terbuat dari katun biasa ini sekarang banyak dijadikan elemen
tambahan di dalam pembuatan kebaya, kemeja, blus, sampai dress.
5. Songket Lombok
Songket Lombok
Songket
Lombok merupakan kain tradisional dengan desain motif khas dan
perpaduan benang warna emas yang terlihat sangat mengkilap dan juga
cantik. Tidak heran jika kain ini selalu menjadi incaran para turis
ketika sedang datang ke Lombok. Corak serta nuansa warnanya yang sangat
cerah tentunya cocok dipadukan dengan koleksi kebaya atau pun blus
berwarna putih.
6. Tapis
Tapis
Kain
asal Provinsi Lampung ini umumnya bermotifkan lokal yang sangat khas.
Belum banyak yang menggunakan kain jenis tapis ini untuk dimanfaatkan
sebagai bahan dress atau pun kemeja. Karena, kain ini termasuk kain adat
yang hanya digunakan dimomen-momen tertentu saja. Rata-rata harga dari
kain tapis ini yaitu sekitar Rp 1 juta.
7. Gringsing
Gringsing
Untuk
dapat menghasilkan sebuah masterpiece, memanglah tidak mudah. Hal
tersebut berlaku pada jenis kain yang berasal dari Bali, tepatnya di
Desa Tenganan ini. Dibutuhkan waktu 2 sampai 5 tahun untuk dapat membuat
kain dengan teknik dobel ikat ini.
8. Tenun Dayak
Tenun Dayak
Tenun
Dayak umumnya memiliki perpaduan antara motif lokal dengan pola
asimetris yang kemudian menghasilkan lembaran kain yang sangat khas.
Warna cerah yang ditampilkan pada kain khas ini semakin membuat kain
tenun khas suku Dayak ini wajib untuk dimiliki.
9. Besurek
Besurek
Kain
yang masih mempunyai hubungan dekat dengan kain batik ini merupakan
kain tradisional yang dipengaruhi oleh budaya dari bangsa Arab. Kain ini
terbilang sangatlah unik sebab memadukan tulisan kaligrafi dimotifnya.
Kebanyakan, kain khas ini dipakai sebagai bahan kemeja pria.
10. Songket Palembang
Songket Palembang
Dian
Pelangi pernah memperkenalkan kain khas palembang ini ke dalam acara
fashion show di Amerika Serikat. Koleksi-koleksinya memadukan kain
tradisional dengan berbagai macam desain yang lebih elegan dan juga
modern. Terinspirasi dari itulah, saat ini songket Palembang sangat
mudah untuk ditemukan dengan modelnya yang beraneka ragam.
11. Tenun Ulap Doyo
Tenun Ulap Doyo
Kain
Tenun Ulap Doyo berasal dari kerajaan tertua di Indonesia yakni
kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Ulap Doyo umumnya terbuat dari bahan
dasar alami yakni dari daun doyo yang diolah menjadi sebuah benang.
Ciri khas pada kain ini yaitu motifnya yang merupakan perpaduan antara
motif garis-garis dan corak flora fauna.
12. Poleng
Poleng
Motif
kotak pada kain ini memanglah lebih populer dibandingkan dengan
namanya. Kain ikon khas Pulau Bali ini tidak cuma dipakai sebagai
keperluan religius saja, namun juga sering dijadikan aksen di dekorasi
ruangan. Yang jelas, makna umum yang terkandung dari poleng ini yaitu
tentang 2 sifat yang saling bertolak belakang, seperti halnya baik-buruk
ataupun tinggi-rendah.
13. Jumputan
Jumputan
Seperti
namanya, kain jumputan ini dibuat dengan cara diikat, kemudian
dicelupkan diberbagai macam warna yang cantik. Teknik ini awalnya
berasal dari China, kemudian dibawa ke Indonesia oleh saudagar dari
India. Selain digunakan untuk kebaya, kain jumputan ini juga sudah
mempunyai banyak versi yang fashionable, seperti outer wear ataupun
celana harem.
Nah, 13 kain tradisional Tanah Air tersebut sudah sepatutnya untuk kita lestarikan dan juga kreasikan.
Mungkin Yang Kamu Cari: