Cintaindonesia.web.id Terletak
di ketinggian antara 440-667 meter diatas permukaan laut, membuat suhu
di Kota Malang terasa sejuk. Terlebih lagi pada malam hari. Karenanya,
tidak heran bila masyarakat kota ini mempunyai kuliner yang terkait
dengan kondisi suhu tersebut. Salah satunya yaitu angsle.
Angsle sendiri merupakan wedang khas kota apel. Dalam khazanah kuliner Jawa, kata wedang merupakan sebutan untuk minuman panas. Minuman ini umumnya terbuat dari air yang direbus bersama dengan jahe, serai, dan gula Jawa.
Mencicipi angsle, rasanya seperti mengingatkan kita kepada wedang lainnya dari Jawa, yaitu sekoteng. Rasa khas kuah hasil rebusan jahe sangat terasa. Apalagi, angsle juga mempunyai isian yang mirip dengan sekoteng. Ada roti, kacang hijau rebus, kacang tanah sangrai, dan aroma daun pandan. Yang membedakan, angsle ditambahkan denganpetulo (putu mayang), ketan putih kukus, dan juga tape singkong.
Hal lain yang membedakan angsle dengan sekoteng yaitu pada kuahnya. Jika kuah sekoteng hanya rebusan jahe, serai, dan juga gula Jawa, maka kuah angsle ditambahkan dengan santan.
Konon, kuah angsle dibuat hanya dengan memakai daun pandan, vanili, dan santan. Jahe tidak dimasukkan karena dianggap dapat mengubah rasa. Namun, karena diberi label wedang, kuah angsle pun ditambahkan dengan jahe.
Angsle sendiri merupakan wedang khas kota apel. Dalam khazanah kuliner Jawa, kata wedang merupakan sebutan untuk minuman panas. Minuman ini umumnya terbuat dari air yang direbus bersama dengan jahe, serai, dan gula Jawa.
Mencicipi angsle, rasanya seperti mengingatkan kita kepada wedang lainnya dari Jawa, yaitu sekoteng. Rasa khas kuah hasil rebusan jahe sangat terasa. Apalagi, angsle juga mempunyai isian yang mirip dengan sekoteng. Ada roti, kacang hijau rebus, kacang tanah sangrai, dan aroma daun pandan. Yang membedakan, angsle ditambahkan denganpetulo (putu mayang), ketan putih kukus, dan juga tape singkong.
Angsle
Hal lain yang membedakan angsle dengan sekoteng yaitu pada kuahnya. Jika kuah sekoteng hanya rebusan jahe, serai, dan juga gula Jawa, maka kuah angsle ditambahkan dengan santan.
Konon, kuah angsle dibuat hanya dengan memakai daun pandan, vanili, dan santan. Jahe tidak dimasukkan karena dianggap dapat mengubah rasa. Namun, karena diberi label wedang, kuah angsle pun ditambahkan dengan jahe.
Patut Kamu Baca:
- Dawet Jabung Minuman Tradisional Dari Ponorogo, Jawa Timur
- Sate Ponorogo Makanan Tradisional Dari Ponorogo, Jawa Timur
- Sambal Wader Makanan Tradisional Dari Mojokerto, Jawa Timur
- Onde-onde Makanan Tradisional Dari Mojokerto, Jawa Timur
- Kupang Kraton Makanan Tradisional Dari Pasuruan, Jawa Timur
- Rawon Sate Komoh Makanan Tradisional Dari Pasuruan, Jawa Timur
- Bandeng Asap Oleh – Oleh Khas Dari Sidoarjo, Jawa Timur
- Lontong Kupang Makanan Tradisional Dari Sidoarjo, Jawa Timur
- Pecel Semanggi Makanan Tradisional Dari Surabaya, Jawa Timur
- Tahu Tek Makanan Tradisional Dari Surabaya, Jawa Timur
- Rujak Cingur Makanan Tradisional Dari Surabaya, Jawa Timur
- Lontong Balap Makanan Tradisional Dari Surabaya, Jawa Timur
- Rawon Makanan Tradisional Dari Jawa Timur
- Tari Muang Sangkal Tarian Tradisional Dari Madura, Jawa Timur
- Musik Patrol Kesenian Tradisional Dari Jawa Timur
- Wisata Pulau Sempu di Malang Jawa Timur
- Wisata Pantai Kondang Merak di Malang Jawa Timur
- Nasi Tiwul Ikan Kelong, Makanan Khas Pacitan Jawa Timur
- Sate Kerang, Makanan Khas Surabaya Jawa Timur
- Wisata Pantai Sendang Biru di Kota Malang Jawa Timur
- Wisata Pantai Balekambang di Malang Jawa Timur
- Wisata Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur
- Kue Prol Tape, Makanan Khas Jember Jawa Timur
- Krengsengan, Makanan Khas Surabaya Jawa Timur
- Lontong Kupang, Makanan Khas Surabaya Jawa Timur
- Nasi Serpang, Makanan Khas Madura Jawa Timur
- Angsle, Minuman Khas Malang Jawa Timur