Alat musik membranophone umumnya dimainkan dengan cara ditabuh, sebab suara yang dihasilkan dari alat musik membranophone yaitu berasal dari selaput atau membran yang di getarkan atau di tabuh. Selaput ini pada umumnya dapat dibuat dari kulit binatang ataupun terbuat dari selaput sintetis seperti halnya plastik. Nah berikut ini 16 alat musik membranophone modern dan juga tradisional.
1. Marwas
Marwas
Marwas merupakan alat musik yang mempunyai kemiripan bentuk seperti alat musik gendang, namun memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Marwas memiliki dua buah selaput atau membran disetiap sisinya. Cara memainkan alat musik marwas yaitu dengan cara menabuh selaputnya yang umumnya terbuat dari bahan dasar kulit hewan. Marwas termasuk ke dalam kategori alat musik jenis membranophone tradisional. Suara atau bunyi yang dihasilkan oleh alat musik marwas ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan alat musik tabuh lainnya, namun tingkat bunyi atau suara yang dihasilkan jauh lebih tinggi.
2. Gedombak
Gedombak
Gedombak merupakan alat musik membranophone tradisional yang berasal dari daerah Riau. Bentuk dari alat musik Gedombak ini hampir mirip seperti bentuk piala. Gedombak kerap dimainkan didalam pertunjukan kesenian makyong bersamaan dengan alat musik tradisional nafiri.
3. Kompang
Kompang
Kompang adalah alat musik membranophone tradisional yang berasal dari Riau. Alat musik satu ini memiliki bentuk yang sangat mirip dengan alat musik Rebana. Cara memainkanya juga sama dengan alat musik tabuh lainnya, yaitu ditabuh dengan menggunakan tangan. Kompang telah menjadi alat musik yang harus ada saat digelarnya acara kesenian tradisional di Provinsi Riau.
4. Rapai
Rapai
Rapai merupakan alat musik tradisional Aceh dan termasuk ke dalam jenis membranophone serta memiliki kesamaan bentuk dengan alat musik tradisional Rebana, namun suara yang dihasilkan oleh alat musik Rapai ini jauh berbeda dengan alat musik Rebana. Rapai umumnya dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya ketika mengiringi tembang atau tarian tradisional.
5. Geundrang
Geundrang
Geundrang merupakan alat musik membranophone tradisional yang berasal Aceh. Alat musik satu ini bisa sangat mudah ditemukan di wilayah Aceh besar, Pidie, dan Aceh Utara. Selaput membran pada alat musik geundrang umumnya terbuat dari bahan dasar kulit hewan rusa ataupun sapi dan juga diikat dengan serat tanaman ataupun rotan.
6. Bebano
Bebano
Bebano merupakan alat musik membranophone yang berasal dari Riau dan biasanya dipakai untuk musik pengiring setelah acara pernikahan tradisional. Membran di alat musik Bebano ini ummnya terbuat dari bahan dasar kulit hewan seperti kambing, sapi, atau rusa.
7. Ketipung
Ketipung
Ketipung adalah alat musik membranophone tradisional yang mempunyai kesamaan bentuk dengan alat musik gendang, tetapi mempunyai ukuran yang jauh lebih keci dibandingkan alat musik Gendang. Ukuran alat musik ketipung ini umumnya dari ukuran terkecil dengan diameter 20 centimeter sampai ukuran terbesar dengan diameter 40 centimeter. Membran pada alat musik ketipung ini terbuat dari bahan dasar kulit rusa atau sapi.
8. Tamborin
Tamborin
Tamborin bisa menghasilkan suara gemerincing sebab mempunyai beberapa plat disekitar sisi tubuhnya. Cara memainkan alat musik ini pun bisa divariasikan dengan bunyi gemerincing tersebut. Bentuk dari alat musik tamborin mirip sekali dengan alat musik rebana tetapi dengan tambahan simbal dibagian samping tubuhnya. Tamborin sendiri adalah alat musik yang berasal dari Turki, Eropa.
9. Kendang
Kendang
Kendang atau gendang merupakan alat musik membranophone tradisional yang banyak tersebar hampir di seluruh Indonesia. Di jawa sendiri, alat musik kendang umumnya menjadi alat musik pelengkap di dalam kesenian gamelan jawa. Selaput membran di alat musik kendang umumnya berasal dari bahan dasar kulit hewan.
10. Drum
Drum
Drum merupakan alat musik membranophone modern yang menghasilkan bunyi atau suara melalui selaput membran plastik ataupun bahan sintetis lainnya. Umumnya Drum dimainkan dengan memakai dua buah stick atau batang kayu dan dimainkan sebagai alat musik pengatur alunan musik didalam lagu pop.
11. Tambo
Tambo
Tambo merupakan alat musik membranophone tradisional yang berasal dari Aceh. Tambo selain berfungsi menjadi alat musik juga mempunyai fungsi sebagai tanda masuknya sholat. Cara membunyikan Tambo yaitu dengan cara dipukul. Untuk membran penghasil suara pada alat musik tambo ini yaitu berasal dari bahan dasar kulit hewan.
12. Tifa
Tifa
Tifa merupakan alat musik membranophone tradisional yang berasal dari Maluku dan Papua serta dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul. Alat musik tifa umumnya dipakai sebagai musik pengiring tarian tradisional. Perbedaan alat musik Tifa dari Maluku dengan alat musik Tifa dari papua terletak pada bentuk dan motif dibagian badannya. Untuk tifa yang berasal dari Maluku umumnya tidak bermotif, sedangkan pada Tifa Papua mempunyai motif disekujur sisi luarnya.
13. Gandang Katindik
Gendang Katindik
Gendang katinding atau yang kerap disebut gendang gamat ini adalah alat musik tradisional membranophone yang berasal dari Minangkabau. Cara memainkan alat musik gendang ini tidak berbeda jauh dengan alat musik gendang pada umumnya, yaitu dipukul atau ditabuh dengan memakai tangan.
14. Adok
Adok
Adok adalah alat musik yang berasal dari minangkabau dan termasuk ke dalam alat musik membranophone. Alat musik ini dibunyikan dengan cara dipukul dengan menggunakan tangan. Adok selalu dimainkan sebagai musik pengiring diberbagai macam kegiatan kesenian tradisional khas Minangkabau.
15. Djembe
Djembe
Djembe merupakan alat musik membranophone tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul memakai tangan dengan irama ketukan tertentu. Alat musik ini berasal dari wilayah Benua Afrika. Kata Djembe sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa suku Mali yakni "Dyembe" dan merupakan turunan kata dari "Anke dje", "Anke dje" mempunyai arti kumpulnya semua orang bersama-sama.
16. Gendang Nobat
Gendang Nobat
Gendang Nobat adalah alat musik membranophone tradisional yang berasal dari Riau dan dibunyikan dengan cara dipukul. Biasanya Gendang Nobat ini terbuat dari bahan dasar kulit sapi, rusa, kambing, dan kayu sebagai badan Gendang serta rotan untuk tali pengikat kulit alat musik Gendang. Di daerah Provinsi Riau Gendang Nobat ini sudah dianggap sebagai alat musik yang sakral dan tidak boleh dimainkan dengan cara yang sembarangan. Alat musik Gendang Nobat bahkan tidak boleh dilangkahi oleh siapapun. Umumnya orang yang berhak untuk memainkan alat musik ini masih memiliki darah atau silsilah dikeluarga kerajaan.
Patut Kamu Baca:
- Kumpulan Candi Paling Megah di Indonesia
- Kebudayaan Jepang Lengkap Gambar dan Penjelasannya
- Fakta Unik Tentang Suku Dayak di Kalimantan
- Sejarah dan Asal Usul Tari Kecak Bali yang Penuh Dengan Pesan Moral
- Adat Pemakaman Yang Ada Di Indonesia
- Kumpulan Upacara Adat di Indonesia Lengkap Gambar Dan Penjelasannya
- Alat Musik Membranophone Modern dan Tradisional Lengkap