Cintaindonesia.web.id Tari
Pumamasari adalah salah satu tarian tradisonal yang berasal dari Jawa
Barat. Tarian ini terinspirasi dari Keberanian Pumamasari, yaitu
seorang putri Raja Pajajaran dari istri ketujuh. Tarian Pumamasari
merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup populer di Jawa Barat
dan masih sering dipentaskan pada acara seperti penyambutan tamu
besar, pernikahan dan acara lainnya.
Pumamasari dikejar-kejar oleh Jaya Antea, seterusnya dari Banten yang telah memporak-porandakan Kerajaan Pajajaran di wilayah Bogor. Jaya Antea terus menerus mengejar karena cintanya yang tidak tersampaikan walaupun Pumamasari telah diperistri oleh Kumbang Bagus Setra. Meskipun begitu, Pumamasari merupakan seorang putri yang gagah perkasa dan juga pandai bertarung sehingga ia dengan mudah terlepas dari cengkraman Jaya Antea serta berhasil melumpuhkannya dengan bantuan dari Rakean Kalangsunda.
Sejarah Tari Pumamasari
Menurut sejarah, Tari Pumamasari ini terinspirasi dari Keberanian Pumamasari, yaitu putri bungsu dari Raja Padjajaran dari istri ketujuh. Dimana rasa amarah, kesal, dan benci berkecamuk didalam jiwa Pumamasari yang terdampar di Sukabumi Selatan, tepatnya di Pelabuhan Ratu.Pumamasari dikejar-kejar oleh Jaya Antea, seterusnya dari Banten yang telah memporak-porandakan Kerajaan Pajajaran di wilayah Bogor. Jaya Antea terus menerus mengejar karena cintanya yang tidak tersampaikan walaupun Pumamasari telah diperistri oleh Kumbang Bagus Setra. Meskipun begitu, Pumamasari merupakan seorang putri yang gagah perkasa dan juga pandai bertarung sehingga ia dengan mudah terlepas dari cengkraman Jaya Antea serta berhasil melumpuhkannya dengan bantuan dari Rakean Kalangsunda.
Pertunjukan Tari Pumamasari
Pertunjukan Tari Pumamasari
Dalam
pertunjukannya, Tari Pumamasari ini biasanya ditarikan oleh 8 (delapan)
orang penari, yang terdiri dari 4 penari perempuan dan 4 penari
laki-laki. Tari ini diawali dengan masuknya para penari di tempat
pementasan dengan melakukan gerakan berputar-putar seperti halnya ingin
menyerang satu sama lain. Tidak lama para penari tersebut pun saling
berhadapan dan ingin menunjukan siapa yang paling kuat. Gerakan-gerakan
saling berhadapan ini dilakukan 2 kubu penari tersebut.
Tidak sampai disitu saja, setelah itu keluarlah sosok Pumamasari dari balik kain merah yang kemudian diikuti dengan sosok Jaya Antea dengan gerakan seperti saling mengejar dan berhadap-hadapan. Mereka berdua pun saling berhadapan dalam pertempuran yang sengit. Sementara itu kedelapan para penari tersebut akan tunduk dan berlindung di balik selendang merah. Saling jual beli gerakan kembali terjadi diantara Pumamasari dengan Jaya Antea. Pada bagian akhir, Jaya Antea berikut pasukannya akan terkapar dan tunduk dibawah kekuasaan Purmamasari. Uniknya, tata rias dari para penari ini dibuat secantik dan setampan mungkin dengan maksud untuk mempertegas aksen karakter dari setiap para penari. Untuk konsep riasnya sepertinya menitikberatkan kepada tata rias Sunda klasik.
Tidak sampai disitu saja, setelah itu keluarlah sosok Pumamasari dari balik kain merah yang kemudian diikuti dengan sosok Jaya Antea dengan gerakan seperti saling mengejar dan berhadap-hadapan. Mereka berdua pun saling berhadapan dalam pertempuran yang sengit. Sementara itu kedelapan para penari tersebut akan tunduk dan berlindung di balik selendang merah. Saling jual beli gerakan kembali terjadi diantara Pumamasari dengan Jaya Antea. Pada bagian akhir, Jaya Antea berikut pasukannya akan terkapar dan tunduk dibawah kekuasaan Purmamasari. Uniknya, tata rias dari para penari ini dibuat secantik dan setampan mungkin dengan maksud untuk mempertegas aksen karakter dari setiap para penari. Untuk konsep riasnya sepertinya menitikberatkan kepada tata rias Sunda klasik.
Pengiring Tari Pumamasari
Dalam membuat pertunjukan Tari Pumamasari ini semakin hidup, tarian ini biasanya diiringi oleh musik karawitan yang menggabungkan unsur-unsur dari tetabuhan dengan irama yang sedikit rancak.Perkembangan Tari Pumamasari
Dalam perkembangannya, Tari Pumamasari ini masih terus menerus dilestarikan dan di pelajari oleh beberapa sanggar seni yang ada disana. Selain ditampilkan pada acara besar, tarian ini juga sering di tampilkan di acara lain seperti acara penyambutan tamu dan festival budaya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam melestarikan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas akan kesenian Tari Pumamasari ini.
Patut Kamu Baca:
- Tari Rancak Denok, Tarian Tradisional Dari Jawa Tengah
- Tari Gegerit, Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan
- Sendratari Konga Raja Buaye, Kesenian Tradisional Dari Sumatera Selatan
- Tari Tandok, Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara
- Kain Tenun Dari Maluku Artikel Lengkap
- Kain Cual, Kain Tradisional Dari Bangka Belitung
- Kain Tapis, Kain Tradisional Dari Lampung
- Sukong, Alat Musik Tradisional Khas Betawi
- Kain Sesek, Kain Tradisional Khas Lombok NTB
- Sape, Alat Musik Tradisional Dari Kalimantan Timur
- Pikon, Alat Musik Tradisional Dari Papua
- Tari Petake Gerinjing, Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan
- Tari Topeng Temenggung, Tarian Tradisional Dari Jawa Barat
- Tari Rondang Bulan, Tarian Tradisional Dari Tapanuli Selatan
- Tari Batik Pace, Tarian Tradisional Dari Jawa Timur
- Tari Iswara Gandrung, Tarian Tradisional Dari Jawa Barat
- Tari Petik Pari, Tarian Tradisional Dari Pacitan Jawa Timur
- Tari Kethek Ogleng, Tarian Tradisional Dari Jawa Timur
- Tari Boboko Mangkup, Tarian Tradisional Dari Jawa Barat
- Tari Panarat, Tarian Tradisional Dari Jawa Barat
- Kecapi Kalimantan, Alat Musik Tradisional Dari Kalimantan Tengah
- Pedang Bara Sangihe, Senjata Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Sumpit, Senjata Tradisional Suku Dayak
- Gamelan Banyuwangi, Kesenian Tradisional Dari Jawa Timur
- Mengenal Kain Paramba, Kain Khas Toraja
- Fuu, Alat Musik Tradisional Dari Papua
- Tahuri, Alat Musik Terompet Kerang Dari Maluku
- Salude, Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Utara
- Ketipung, Alat Musik Tradisional Dari Kalimantan Timur
- Tari Pumamasari, Tarian Tradisional Dari Jawa Barat