Cintaindonesia.web.id Tanjidor
adalah musik tradisional khas dari masyarakat Betawi yang sering
dimainkan secara berkelompok. Dengan beberapa instrument musik yang
dimainkan secara bersamaan sehingga akan menghasilkan nada yang padu dan
dinamis. Alat musik dalam kesenian Tanjidor ini banyak dipengaruhi oleh
musik dari Eropa yang dibawa oleh para penjajah di masa Hindia Belanda.
Lagu yang dibawakan pada awalnya merupakan lagu yang terkenal ditahun 1920-an seperti Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Welmes, Cakranegara, Was Tak-tak. Lagu-lagu ini masih kental dengan nuansa Belanda, terutama pada lagu kramton dan bananas yang merupakan lagu dari mars Belanda zaman dahulu. Namun karena kesenian ini sering dibawakan oleh masyarakat Betawi maka mulai muncul beberapa lagu baru yang bernuansa Betawi, diantaranya seperti seperti Kicir-Kicir, Jali-Jali, Stambul, Cente Manis, Sirih Kuning, Surilang, Persi, dan Keramat Karam.
Sejarah Tanjidor
Menurut sejarahnya, Tanjidor ini merupakan alat musik yang sering dimainkan oleh para budak yang ditugaskan untuk menghibur para majikan disaat penjajahan dulu. Namun saat perbudakan dihapuskan pada tahun 1860-an, para budak yang dilepaskan kemudian mulai membentuk perkumpulan pemusik dengan nama Tanjidor. Dengan seiring perkembangan, orkes musik ini mulai digemari oleh masyarakat dan sering dipertunjukan dalam berbagai acara masyarakat Betawi seperti pada acara pernikahan, acara sunatan, peringatan hari besar dan acara lainnya.Pengiring Tanjidor
Dalam pertunjukannya, alat musik ini biasanya dimainkan oleh 7 sampai 10 orang. Alat musik tersebut diantaranya seperti alat musik seperti klarinet, piston, trombon, saksofon bass, drum, simbal, saksofon tenor, dan tambur.Lagu yang dibawakan pada awalnya merupakan lagu yang terkenal ditahun 1920-an seperti Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Welmes, Cakranegara, Was Tak-tak. Lagu-lagu ini masih kental dengan nuansa Belanda, terutama pada lagu kramton dan bananas yang merupakan lagu dari mars Belanda zaman dahulu. Namun karena kesenian ini sering dibawakan oleh masyarakat Betawi maka mulai muncul beberapa lagu baru yang bernuansa Betawi, diantaranya seperti seperti Kicir-Kicir, Jali-Jali, Stambul, Cente Manis, Sirih Kuning, Surilang, Persi, dan Keramat Karam.
Perkembangan Tanjidor
Dalam perkembangannya, Tanjidor ini mulai menjadi salah satu kesenian musik tradisional yang sering memeriahkan diberbagai acara adat Betawi maupun di pesta besar di Ibukota Jakarta. Orkes musik ini tidak hanya ditampilkan secara on stand (musik panggung), namun juga sering mengiring arakan dari pengantin, arakan sunatan dan lain-lain. selain itu juga sering digunakan untuk mengiringi kesenian lain seperti ondel-ondel dan berbagai kesenian Betawi lainnya.
Patut Kamu Baca:
- Tari Topeng Tua, Tarian Tradisional Dari Bali
- Macam Teknik Memainkan Alat Musik Gandrang
- Jenis-Jenis Alat Musik Gandrang
- Artikel Ghazal, Kesenian Okestra Khas Melayu
- Ulat Sagu, Binatang Yang Kaya Protein
- Alat Musik Gamelan Sunda
- Gandrang, Alat Musik Tradisional Dari Sulawesi Selatan
- Angklung Buhun Dari Masyarakat Adat Kasepuhan Kabupaten Lebak
- Alat Musik Kuno di Kawasan Asia Tenggara
- Sinden, Sebutan Penyayi Wanita Dalam Orkestra Gamelan
- Gamelan, Alat Musik Tradisional Asli Indonesia
- Rampak Bedug, Kesenian Tradisional Khas Banten
- Sampe, Alat Musik Tradisional Suku Dayak di Kalimantan
- Kolintang, Alat Musik Tradisional Dari Minahasa Sulawesi Utara
- Karawitan, Kesenian Musik Tradisional Dari Jawa
- Gong Waning, Alat Musik Tradisional Khas (NTT)
- Moko, Alat Musik Tradisional Dari Pulau Alor Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Musik Bambu Hitada, Kesenian Musik Tradisional Khas Maluku Utara
- Gendang Beleq, Kesenian Tradisional Khas Suku Sasak Lombok
- Gamelan Bali, Alat Musik Tradisional Khas Bali
- Gambang Kromong, Kesenian Musik Tradisional Dari Betawi
- Sendratari Ramayana, Kesenian Tradisional Dari Cerita Ramayana
- Dogdog Lojor, Alat Musik Tradisional Khas Banten
- Bendrong Lesung, Kesenian Tradisional Dari Cilegon Provinsi Banten
- Tanjidor, Kesenian Musik Tradisional Khas Betawi