Cintaindonesia.web.id - Mamaos
merupakan salah satu kesenian tembang sunda yang lahir dan berkembang
di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Mamaos sendiri adalah seni
budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa yang menjadi perekat
antara persaudaraan dan kekeluargaan di dalam tata pergaulan hidup.
Selain itu mamaos juga bisa diartikan "membaca", dimana membaca
(merenungkan) segala ciptaan dari Allah, seperti membaca (merenungkan)
hubungan diantara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan
diantara mahluk dengan mahluk ciptaan lainya.
Dalam tahap penyempurnaan hasil ciptaannya R. Aria Adipati kusumahningrat ini dibantu oleh Rd. Natawiredja, Maing Buleng, dan Bapak Aem, yaitu para seniman di kabupaten Cianjur. Para seniman tersebut mendapat izin dari R. Aria Adipati kusumahningrat untuk menyebarkan lagu hasil ciptaannya. Syair Mamos yang pertama kali diciptakan oleh R. Aria Adipati kusumahningrat adalah berjudul Layar Putri. Setelah R. Aria Adipati kusumahningrat wafat pada tahun 1816, Bupati Cianjur kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu bernama R. A. A. Prawiradiredja II (1816-1910).
Pada awal mulanya, seni mamaos ini hanya dinyanyikan oleh para kaum pria. Namun barulah pada perempat pertama abad ke-20 seni mamaos ini dapat dipelajari oleh para kaum wanita. Hal tersebut terbukti dengan munculnya para juru mamaos wanita, seperti halnya Rd. Anah Ruhanah, Rd. Siti Sarah, Ibu O’oh, Ibu Resna, Ibu Imong, dan Nyi Mas Saodah.
Sejarah Mamaos
Menurut sejarahnya, seni mamaos tembang sunda Cianjuran ini lahir hasil cipta, rasa, dan juga karsa dari R. Aria Adipati kusumahningrat, yaitu pupuhu (pemimpin) tatar Cianjur atau Bupati Cianjur (1834-1862) dan dikenal pula dengan sebutan Dalem Pancaniti. Dengan kehalusan rasa seni R. Aria Adipati kusumahningrat, kesenian ini menjadi inspirasi lahirnya suatu karya seni yang saat ini dikenal dengan nama Seni Mamaos Tembang Sunda Cianjuran.Dalam tahap penyempurnaan hasil ciptaannya R. Aria Adipati kusumahningrat ini dibantu oleh Rd. Natawiredja, Maing Buleng, dan Bapak Aem, yaitu para seniman di kabupaten Cianjur. Para seniman tersebut mendapat izin dari R. Aria Adipati kusumahningrat untuk menyebarkan lagu hasil ciptaannya. Syair Mamos yang pertama kali diciptakan oleh R. Aria Adipati kusumahningrat adalah berjudul Layar Putri. Setelah R. Aria Adipati kusumahningrat wafat pada tahun 1816, Bupati Cianjur kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu bernama R. A. A. Prawiradiredja II (1816-1910).
Pada awal mulanya, seni mamaos ini hanya dinyanyikan oleh para kaum pria. Namun barulah pada perempat pertama abad ke-20 seni mamaos ini dapat dipelajari oleh para kaum wanita. Hal tersebut terbukti dengan munculnya para juru mamaos wanita, seperti halnya Rd. Anah Ruhanah, Rd. Siti Sarah, Ibu O’oh, Ibu Resna, Ibu Imong, dan Nyi Mas Saodah.
Fungsi Mamaos
Awal mulanya, seni mamaos ini berfungsi sebagai musik hiburan alat silaturahmi diantara para kaum menak. Akan tetapi, seni mamaos saat ini disamping masih seperti fungsi semula, juga sudah menjadi seni hiburan yang bersifat profit oleh para senimannya seperti halnya kesenian.Pengiring Mamaos
Dalam pertunjukannya, seni mamaos umumnya akan diiringi oleh alat musik tradisional seperti kecapi indung (kecapi besar dan kecapi rincik atau kecapi kecil) dan sebuah suling yang berfungsi sebagai pengiring penembang atau juru. Untuk syairnya, biasanya seni Mamaos ini memakai syair yang berisikan ungkapan puji-pujian mengenai kebesaran Tuhan.Perkembangan Mamaos
Dalam perkembangannya, saat ini Tembang Sunda Cianjuran telah dikenal tidak hanya di Nusantara saja, namun juga sampai ke pelosok mancanegara. Untuk melestarikan kesenian tradisional ini, maka sering diadakan sebuah pasanggiri tembang sunda cianjuran, baik itu lokal, regional, dan nasional, seperti halnya di Provinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.Patut Kamu Baca:
- Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan Dan Penjelasannya
- Tari Tanggai, Tarian Tradisional Dari Palembang Sumatera Selatan
- Tari Pagar Pengantin, Tarian Tradisional Dari Palembang Sumatera Selatan
- Tarian Tradisional Dari Sumatera Utara Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari NTT Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Papua Dan Papua Barat
- Tari Selamat Datang, Tarian Tradisional Khas Papua
- Tarian Tradisional Dari Kalimantan Timur
- Tarian Tradisional Dari Lampung Dan Penjelasannya
- Tarian Tradisional Dari Jawa Timur Dan Penjelasannya
- Tari Gembu, Tarian Tradisional Dari Sumenep Madura Jawa Timur
- Tari Mandau, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Tengah
- Tarian Tradisional Dari Kalimantan Barat
- Tari Kuda Gepang, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Selatan
- Tarian Tradisional Dari Jawa Tengah Dan Penjelasannya
- Tari Tor Tor, Tarian Tradisional Suku Batak Di Sumatera Utara
- Tari Lulo, Tarian Tradisional Suku Tolaki Dari Sulawesi Tenggara
- Tari Belian Bawo, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Timur
- Mamaos, Tembang Sunda Dari Cianjur Jawa Barat