Cintaindonesia.web.id - Wayang
kulit sebagai embrio dari berbagai jenis wayang yang ada saat ini
mungkin telah dikenal oleh masyarakat luas. Namun demikian, masih belum
banyak orang yang mengetahui bagaimana proses dari pembuatan wayang
kulit. Dalam proses pembuatan wayang kulit ini dibutuhkan kulit kerbau.
Untuk dapat menghasilkan wayang kulit yang berkualitas, maka diperlukan
kulit kerbau yang bagus.
Menurut
Saimono, yaitu seorang pengrajin wayang kulit dari Surakarta, “Untuk
menghasilkan wayang kulit yang berkualitas bagus, maka dibutuhkan waktu
sekitar 1 (satu) bulan.” Pembuatan wayang kulit tersebut melalui
berbagai tahap yang sangat rumit. Tahapan awal yang dilakukan didalam
pembuatan wayang kulit ini adalah dengan membuat pola pada bagian kulit
yang telah diolah. Pola tersebut kemudian menjadi pijakan didalam tahap
menatah. Pada tahap menatah atau mengukir ini dibutuhkan ketelitian yang
lebih, supaya menghasilkan detail bentuk yang sangat indah.
Setelah wayang kulit tersebut terbentuk dan disatukan bagian-bagiannya, kemudian barulah masuk ke tahap berikutnya, yakni tahap pewarnaan. Pertama kali yang dilakukan didalam proses pewarnaan adalah memberikan warna dasar pada figur wayang yang akan dibuat. Misal pada figur Batarakala, maka dalam pemberian harus warna merah.
Setelah wayang kulit tersebut terbentuk dan disatukan bagian-bagiannya, kemudian barulah masuk ke tahap berikutnya, yakni tahap pewarnaan. Pertama kali yang dilakukan didalam proses pewarnaan adalah memberikan warna dasar pada figur wayang yang akan dibuat. Misal pada figur Batarakala, maka dalam pemberian harus warna merah.
Proses Pembuatan Wayang
Menurut Saimono, yaitu dosen ISI Surakarta, dalam proses pembuatan wayang kulit figur Pandawa, Wisnu, dan juga para raja-raja memang memerlukan waktu pengerjaan yang sangat lama. Hal tersebut menyangkut bentuk detail yang terdapat pada figur-figur tersebut. Figur para raja dan juga dewa dirasakan memiliki tingkat kerumitan yang lebih, dikarenakan figur-figur tersebut selalu mengenakan berbagai macam aksesoris.
Lain halnya pada figur punakawan yang minim aksesoris, figur tersebut mudah dibuat dan juga tidak memerlukan waktu lama dalam proses pengerjaannya. Lamanya dalam proses pengerjaan menjadikan wayang kulit dari figur para raja dan dewa mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan dengan figur yang lainnya. Para penggemar wayang tidak sungkan untuk membayar lebih mahal guna mendapatkan figur wayang kulit hasil dari produksi Saimono, karena selain mempunyai bentuk detail yang bagus, wayang kulit tersebut juga nyaman untuk dimainkan. Tidak heran jika banyak para dalang tersohor yang menggunakan wayang kulit dari hasil produksi Saimono.
Patut Kamu Baca:
- Gendang Beleq Kesenian Tradisional Dari Lombok, NTB
- Rindik Alat Musik Tradisional Dari Bali
- Gamelan Bali Kesenian Musik Tradisional Dari Bali
- Tari Sanghyang Tarian Tradisional Dari Bali
- Gordang, Alat Musik Tradisional Dari Sumatera Utara
- Tari Durga Mahisasura Mardini, Tarian Tradisional Dari Bali
- Mega Mendung, Batik Dari Cirebon Jawa Barat
- Sendratari Calon Arang, Kesenian Tradisional Dari Bali
- Tari Bopureh, Tarian Tradisional Dari Kalimantan Barat
- Duhung, Senjata Tradisional Dari Kalimantan Barat
- Tari Ngantat Dendan, Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan
- Dol, Alat Musik Tradisional Dari Bengkulu
- Tari Gending Sriwijaya, Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan
- Tari Seluang Mudik, Tarian Tradisional Dari Sumatera Selatan
- Tari Kubu, Tarian Tradisional Suku Kubu
- Tari Ambarang, Tarian Tradisional Dari Tulungagung Jawa Timur
- Cara Membuat Wayang Kulit