Klenteng
Kim Tek Le atau Jin De Yuan dibangun pada tahun 1650 dan merupakan
klenteng tertua yang ada di Provinsi Jakarta. Klenteng ini didirikan
oleh seorang Letnan Tionghoa yang bernama Kwee Hoen dan dinamakan Koan
lm Teng.
Saat terjadi tragedi pembantaian Angke, dimana para kaum Tionghoa dibunuh secara masal termasuk di Klenteng Koan lm ikut dirusak dan dibakar pada masa kolonial Belanda.
Seabad sesudah terjadi tragedi pembantain angke, di tahun 1755 seorang Kapten Tionghoa lainnya yakni Kapten Oie Tjhie memugar kembali klenteng yang menjadi kebanggan dari warga Tionghoa itu, kemudian diberi nama dengan Kim Tek le yang artinya Klenteng kebajikan emas. Nama ini disematkan guna mengingatkan manusia supaya tidak hanya mementingkan kehidupan materialisme saja, namun lebih mementingkan kebajikan antar sesama manusia.
Pada Klenteng yang berada di Jl. Kemenangan III No. 13 (Petak 9) Glodok, Jakarta Barat, ini ada artefak peninggalan sejarah yang sangat berharga, artefak tersebut memiliki umur yang hampir sama dengan klenteng itu sendiri. Ada berbagai macam patung-patung Buddha dalam ukuran kecil dan besar yang menghiasi klenteng kebanggaan warga Tionghoa ini. Klenteng ini pun menjadi warisan peninggalan masyarakat Jakarta yang penuh dengan nilai sejarah.
Saat terjadi tragedi pembantaian Angke, dimana para kaum Tionghoa dibunuh secara masal termasuk di Klenteng Koan lm ikut dirusak dan dibakar pada masa kolonial Belanda.
Seabad sesudah terjadi tragedi pembantain angke, di tahun 1755 seorang Kapten Tionghoa lainnya yakni Kapten Oie Tjhie memugar kembali klenteng yang menjadi kebanggan dari warga Tionghoa itu, kemudian diberi nama dengan Kim Tek le yang artinya Klenteng kebajikan emas. Nama ini disematkan guna mengingatkan manusia supaya tidak hanya mementingkan kehidupan materialisme saja, namun lebih mementingkan kebajikan antar sesama manusia.
Suasana di dalam Klenteng Kim Tek le
Pada Klenteng yang berada di Jl. Kemenangan III No. 13 (Petak 9) Glodok, Jakarta Barat, ini ada artefak peninggalan sejarah yang sangat berharga, artefak tersebut memiliki umur yang hampir sama dengan klenteng itu sendiri. Ada berbagai macam patung-patung Buddha dalam ukuran kecil dan besar yang menghiasi klenteng kebanggaan warga Tionghoa ini. Klenteng ini pun menjadi warisan peninggalan masyarakat Jakarta yang penuh dengan nilai sejarah.
Patut Kamu Baca:
- Wisata Pantai Bama di Situbondo Jawa Timur
- Wisata Air Terjun Coban Baung di Pasuruan Jawa Timur
- Wisata Air Terjun Antogan di Banyuwangi Jawa Timur
- Ondel-Ondel, Kesenian Tradisional Dari Betawi
- Wisata Ziarah di Makam Pangeran Jayakarta Jakarta
- Wayang Golek Betawi, Kesenian Tradisional Betawi
- Sejarah Gereja Katedral Jakarta
- Taman Proklamasi, Wisata Sejarah di Jakarta
- Wisata Taman Agrowisata Cilangkap di Jakarta Timur
- Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta
- Sejarah Lampion Dalam Perayaan Imlek dan Cap Go Meh
- Tari Naga, Tarian Tradisional Dari Cina
- Wisata Edukatif di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta
- Museum Sumpah Pemuda di Jakarta
- Mengenal Rumah Adat Betawi Dan Penjelasannya
- Klenteng Kim Tek le, Klenteng Tertua di Jakarta