Fungsi FU / Tahuri Alat Musik Tradisional Maluku Utara.
Fu merupakan alat musik yang terbuat dari kulit kerang dan cara
memainkannya dengan ditiup pada bagian yang berlubang atau terbuka. Fu
adalah alat musik yang berasal dari Maluku Utara. Asal alat musik ini
adalah dulu ada sesesorang yang tersesat di hutan kemudian ia meniup Fu
untuk meminta bantuan.
Selain digunakan untuk memanggil penduduk, alat musik ini juga biasa digunakan untuk mengiringi tari-tarian.
Fungsi alat musik FU
Bila dilihat keistimewaan yang paling dominan adalah bahan dasar
pembuatan Alat musik FU sendiri, 100% dapat dikatakan berasal dari hasil
alam. Kulit kerang yang dipakai dalam pembuatan Alat musik ini berasal
dari Saumlaki, Dobo, Kepulauan Aru dan Banda. Musik Fu diciptakan
memiliki tujuan yang sangat penting di berbagai masa.
Dalam pengklasifikasian masa, FU berfungsi sebagai alat komunikasi
antara raja dan masyarakat, antara Raja dan staf-staf negeri. Dengan
adanya FU, maka komunikasi diantara masyarakat desa terjalin dengan
baik. Salah satu contohnya dapat dilihat dalam pemberitahuan/ pengumuman
yang diberitakan oleh Marinyo/ pesuruh desa. Marinyo yang merupakan
salah satu staf negeri yang berperan sebagai pesuruh, dalam
memberitahukan hal-hal penting berupa pemberitahuan, terlebih dahulu
meniup FU.
FU / Tahuri memiliki fungsi sebagai alat yang bisa memberitahukan suatu
keadaan seperti perang, titah Raja dan sebagainya. Pada zaman dahulu
hampir seluruh tata cara adat memakai tahuri sebagai pembuka atau
penutup. Hal ini masih dikembangkan sampai sekarang, dimana masih
terlihat beberapa tata cara adat yang masih menggunakan tahuri sebagai
pembuka maupun penutup suatu acara adat. Salah satu fungsi FU yang
paling menonjol yang sedang dikembangkan sekarang adalah sebagai salah
satu alat musik tradisional masyarakat Maluku (Musik Fu).