Tanean Lanjhang adalah Permukiman tradisional Madura
adalah suatu kumpulan rumah yang terdiri atas keluargakeluarga yang
mengikatnya. Letaknya sangat berdekatan dengan lahan garapan, mata air
atau sungai. Antara permukiman dengan lahan garapan hanya dibatasi
tanaman hidup atau peninggian tanah yang disebut galengan atau tabun,
sehingga masing-masing kelompok menjadi terpisah oleh lahan garapannya.
Satu kelompok rumah terdiri atas 2 sampai 10 rumah, atau dihuni sepuluh
keluarga yaitu keluarga batih yang terdiri dari orang tua, anak, cucu,
cicit dan seterusnya. Jadi hubungan keluarga kandung merupakan ciri khas
dari kelompok ini.
Baca Juga:
Tanean Lanjhang Rumah Adat Jawa Timur Beserta Gambarnya
Susunan Pola Tanean Lanjhang
Susunan
rumah disusun berdasarkan hierarki dalam keluarga. Barat-timur adalah
arah yang menunjukan urutan tua muda. Sistem yang demikian mengakibatkan
ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat. Sedangkan hubungan antar
kelompok sangat renggang karena letak permukiman yang menyebar dan
terpisah. Ketergantungan keluarga tertentu pada lahan masing masing. Di
ujung paling barat terletak langgar. Bagian utara merupakan kelompok
rumah yang tersusun sesuai hierarki keluarga. Susunan barat-timur
terletak rumah orang tua, anak-anak, cucucucu, dan cicit-cicit dari
keturunan perempuan. Kelompok keluarga yang demikian yang disebut koren
atau rumpun bambu. Istilah ini sangat cocok karena satu koren berarti
satu keluarga inti.
Proses terbentuknya pola permukiman Tanean Lanjhang
Terbentuknya
permukiman tradisional Madura diawali dengan sebuah rumah induk yang
disebut dengan tonghuh. Tonghuh adalah rumah cikal bakal atau leluhur
suatu keluarga. Tonghuh dilengkapi dengan langgar, kandang, dan dapur.
Apabila sebuah keluarga memiliki anak yang berumah tangga, khususnya
anak perempuan, maka orang tua akan atau bahkan ada keharusan untuk
membuatkan rumah bagi anak perempuan. Penempatan rumah untuk anak
perempuan berada pada posisi di sebelah timurnya. Kelompok pemukiman
yang demikian disebut pamengkang, demikian juga bila generasi berikutnya
telah menempati maka akan terbentuk koren dan sampai tanean lanjang.
Susunan demikian terus menerus berkembang dari masa ke masa.
Baca Juga:
Mengenal Sejarah Tari Saman, Tari Asal Aceh
Apabila susunan ini terlalu panjang maka susunan berubah menjadi
berhadapan. Urutan susunan rumah tetap dimulai dari ujung barat kemudian
berakhir di ujung timur. Pertimbangan ini dikaitkan dengan terbatasnya
lahan garapan, sehingga sebisa mungkin tidak mengurangi lahan garapan
yang ada. Jadi, untuk melacak satu alur keturunan dapat dilacak melalui
susunan penghuni rumahnya. Generasi terpanjang dapat dilihat sampai
dengan 5 generasi yaitu di tanean lanjang. Posisi tonghuh selalu ada di
ujung barat sesudah langgar. Langgar selalu berada di ujung barat
sebagai akhiran masa bangunan yang ada. Susunan rumah tersebut selalu
berorientasi utara-selatan. halaman di tengah inilah yang disebut tanean
lanjhang.
Searches related to Tanean Lanjhang
- filosofi tanean lanjang
- konsep tanean lanjeng
- tanean lanjhang madura
- rumah adat madura adalah
- senjata adat madura
- alat musik adat madura
- manfaat rumah adat madura
- pakaian adat madura adalah