Tari Rantak terkenal
dengan gerakan yang tegas dan dinamis. Salah satu ciri khas sekaligus
daya tarik dari pertunjukan tari ini terletak pada gerakan menghentakan
kaki ke lantai sehingga menimbulkan bunyi-bunyian khas. Hentakan kaki
ini sesuai dengan ketegasan gerak penari dan diimbangi dengan musik yang
bertempo cepat.
Rantak diadaptasi dari kata hentak (langkah kaki dengan keras).
Sekilas bunyilangkah kaki yang ditimblkan pada pertunjukan tari seperti
hentakan kaki tentara. Kuat, tegas dan kompak sehingga menimbulkan
bunyi bunyian dinamis menambah semarak dan semangat para penari.
Tarian rantak minang diperkirakan diadaptasi dari Tari Rantak Kudo,
yang merupakan tarian tradisional daerah kerinci (Sekarang masuk
provinsi Jambi). Tak dipungkiri kemudian tarian ini mempengaruhi
terciptanya tarian rantak minang. Meskipun dasarnya memiliki kesamaan,
berupa kekhasan pada hentakan kaki, namun kemudian para seniman minang
mengkolaborasikan dengan gerakan silek minang yang tegas.
Baca Juga:
Lengkap Tari Serampang Dua Belas Beserta Asal Usulnya
Gerakan silat yang digunakan adalah bagian dari bungo silek , artinya
memang gerakan silat yang fungsinya untuk pertunjukan semata, yang
ditonjolkan tentunya seni dan keindahan ketika dipertontonkan. Gerakan
tersebut tentunya berbeda dengan gerakan silat untuk tujuan beladiri.
Gerakan silat yang digunakan pada tari, tentunya memiliki makna filosofi masing masing. Yaitu:
- Tagak
Tagak yang berarti berdiri tegak, atau sebuah konsep merenung sebelum melakukan segala sesuatu.
- Ukua Jo Jangko
Ukua jo Jangko adalah gerakan seperti mengukur yang bermaksudkan segala sesuatu harus diukur dengan kemampuan.
- Pandang Kutiko
Pandang Kutiko adalah gerakan memandang, ini berarti untuk menafsirakn sesuatu pelajaran dengan bijak dan tidak berat sebelah.
Baca Juga:
Tari Serampang Dua Belas Asal Deli Beserta Gambarnya
- Garak garik
Garak Garik meiliki arti bergerak dan melakukan sesuatu dengan penuh kepekaan serta kewaspadaan.
- Raso Pareso
Raso Pareso adalah sebagai suatu simbol atau pikiran yang menyatu dengan hati nurani.
Tarian ini termasuk tarian yang cukup sering
dibawakan untuk hiburan, meskipun penikmatnya tidak sebanyak tari piring
namun tetap menjadi tari yang paling ditunggu-tunggu.