Senjata Tradisional Aceh
Ada 3 senjata tradisional Nangroe Aceh Darussalam
yang cukup dikenal di kancah Nasional, yaitu Rencong, Siwah, dan
Peudeung. Namun, di antara jenis senjata lainnya, rencong adalah yang
paling unik.
1. Senjata tradisional rencong
Selain berfungsi sebagai senjata, bagi masyarakat asli Aceh, rencong
juga dianggap sebagai simbol identitas diri. Keberanian, ketangguhan,
dan harga diri masyarakat Aceh terejawantahkan dalam bentuk dan desain
senjata jenis belati ini.
Menilik pada sejarahnya, rencong diketahui mulai digunakan sejak
zaman Kesultanan Aceh, tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Ali
Mughaya Syah. Di masa itu, rencong selalu diselipkan di pinggang sang
Sultan Pertama itu, para Ulee Balang (bangsawan), dan masyarakat sebagai
sarana untuk mempertahankan keselamatan diri.
Khusus untuk rencong kepunyaan Sultan Ali Mughaya Syah hingga kini masih
dapat kita temui di Museum Aceh sebagai salah satu koleksi dan
pajangan. Rencong tersebut memiliki pegangan dan serangka (sarung) yang
terbuat dari emas atau gading. Sementara rencong yang biasa digunakan
masyarakat umum biasanya dibuat dari kayu atau tanduk kerbau.
Baca Juga:
8 Senjata Tradisional Betawi Lengkap Beserta Gambarnya
Berdasarkan bentuknya, rencong sebagai senjata tradisional Aceh dapat
ditemukan dalam 4 jenis, yaitu rencong meucugek, rencong meupucok,
rencong pudoi, dan rencong meukuree.
- Rencong meupucok adalah rencong dengan gagang kecil di bagian bawah dan membesar ke atasnya. Gagang rencong bagian atas biasanya dibubuhi ukiran emas dan ujungnya diberi hiasan dari gading gajah atau tanduk.
- Rencong meucugek adalah rencong dengan gagang melengkung (hampir siku) ke arah mata rencong. Jenis rencong ini memiliki bentuk demikian agar memudahkan tangan pemegangnya dalam menggunakannya saat melakukan pembelaan diri.
- Rencong meukuree adalah rencong yang dilengkapi dengan ukiran di bagian matanya. Ukiran bisa berbentuk bunga, lipan, daun, ular, atau ragam flora dan fauna lainnya.
- Rencong pudoi adalah rencong biasa yang gagangnya tidak dilengkapi dengan variasi. Jenis rencong inilah yang banyak digunakan sebagai alat perlawanan rakyat Aceh saat berperang melawan penjajahan Belanda.
2. Senjata tradisional siwah
Selain rencong, Aceh juga memiliki Siwah sebagai salah satu varian
senjata tradisionalnya. Siwah sebetulnya memiliki bentuk dan fungsi yang
nyaris serupa dengan rencong. Bedanya, siwah berukuran lebih besar.
Di masa silam, siwah juga digunakan sebagai sarana perlindungan diri
dan alat perjuangan melawan penjajahan Belanda. Namun, dapat juga
ditemui senjata ini sebagai perlengkapan pakaian para Ulee Balang. Siwah
yang digunakan para bangsawan tersebut biasanya dilengkapi dengan
hiasan emas dan tahta permata pada sarung dan gagangnya. Berikut ini
adalah gambar siwah sebagai salah satu senjata tradisional Aceh yang
kini cukup sulit ditemukan.
3. Senjata tradisional peudeung
Senjata tradisional Aceh lainnya yaitu Peudeung atau Pedang Aceh.
Senjata ini umumnya digunakan sebagai pelengkap dalam pertarungan. Jika
biasanya rencong digenggam di tangan kiri sebagai alat tikam (penusuk),
peudeung digenggam di tangan kanan sebagai alat pengalih perhatian
sekaligus untuk pencincang dan pentetak tubuh lawan. Gambar di bawah ini
adalah gambar dari peudeung Aceh yang bisa menjadi gambaran bentuk atau
wujud senjata ini.
Berdasarkan bentuk gagangnya, peudeung aceh dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu peudeung tumpak jingki, ulee meu-apet, dan ulee
tapak guda. Peudeung tumpang jingki memiliki bentuk gagang seperti mulut
yang terbuka, peudeung ulee meu apet memiliki gagang yang terdapat
penahan (apet) agar tidak mudah lepas, sementara peudeung ulee tapak
guda memiliki gagang yang menyerupai telapak kuda.
Searches related to Senjata Tradisional Aceh
- senjata tradisional rencong dan penjelasannya
- pakaian tradisional aceh
- senjata tradisional aceh rencong
- gambar senjata khas jawa barat
- alat musik khas aceh
- makanan khas nad
- tarian tradisional aceh
- mata pencaharian kampung adat naga